Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
RI dan AS Kecam Serangan ke Kamp Pengungsian Milik PBB di Gaza
25 Januari 2024 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain menelan korban jiwa, tembakan tank Israel ke lokasi tersebut juga melukai lebih dari 75 orang lainnya. Namun, pasukan penjajah lagi-lagi membantah bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.
Dikutip dari Reuters, terjadinya serangan ke area kamp pengungsian di bagian selatan Jalur Gaza ini dikonfirmasi oleh Direktur UNRWA Thomas White dan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.
White mengatakan, peristiwa terjadi ketika dua tembakan tank Israel menghantam salah satu gedung pusat di fasilitas perlindungan yang menampung sekitar 800 pengungsi Palestina.
Sementara itu, Lazzarini menjelaskan UNRWA pun telah memberikan tanda khusus di area kamp pengungsian bahwa di sana banyak warga sipil berlindung. Bahkan, menurut Lazzarini, Israel sudah diberi tahu mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kompleks ini adalah fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel seperti yang kami lakukan untuk semua fasilitas kami. Sekali lagi ini adalah pengabaian terang-terangan terhadap aturan-aturan dasar perang," kata Lazzarini.
AS Menyayangkan, RI Mengutuk Sekeras-kerasnya
Serangan terbaru Israel ke kamp pengungsian di Khan Younis itu langsung menuai kecaman luas dari dunia internasional, termasuk Indonesia dan sekutu dekat penjajah—Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, serangan tersebut telah menambah daftar pelanggaran hukum internasional oleh penjajah yang tidak bisa ditoleransi.
"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel terhadap fasilitas penampungan PBB di Khan Younis, Gaza, yang telah memakan korban jiwa," bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI di platform X.
ADVERTISEMENT
"Serangan tersebut menambah daftar pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap hukum internasional," tambahnya.
Di Washington, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vadent Patel menyayangkan terjadinya serangan ini. Dia pun mengulangi seruan Washington untuk menjunjung keselamatan warga sipil.
"Kami menyesalkan serangan hari ini terhadap pusat pelatihan Khan Younis milik PBB," ujar Patel.
"Warga sipil harus dilindungi, dan sifat terlindung dari fasilitas PBB harus dihormati, dan pekerja kemanusiaan harus dilindungi sehingga mereka dapat terus memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa kepada warga sipil yang mereka butuhkan," sambung dia.
Dibantah Israel
Merespons serangkaian kecaman yang dilayangkan kepadanya, Israel mengeluarkan dua pernyataan terpisah. Pada awalnya, Israeli Defense Forces (IDF) mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan daerah Khan Younis sebagai pusat komando Hamas.
ADVERTISEMENT
Sehubungan dengan itu, IDF juga mengakui pertempuran telah terjadi di dekat sejumlah area yang ditinggali warga sipil. "Hamas memiliki pusat komando dan kontrol, pos-pos Hamas dan markas keamanan Hamas di daerah tersebut. Membongkar kerangka kerja militer Hamas di Khan Younis barat adalah inti dari logika di balik operasi ini," jelas IDF.
"Ini adalah daerah yang padat dan daerah yang terdiri dari warga sipil, ini adalah tempat yang membutuhkan metode tindakan yang sangat spesifik dan operasi yang tepat. Ada area dengan tempat penampungan, ada beberapa rumah sakit, beberapa situs sensitif. Kami telah melihat para teroris menggunakan tempat-tempat ini," sambung dia.
Dalam pernyataan kedua yang dirilis setelah kritik AS dipublikasikan, IDF mengatakan hasil pemeriksaan sistem operasional menunjukkan pasukannya mengecualikan fasilitas sipil sebagai target serangan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan pula bahwa IDF saat ini masih meluncurkan peninjauan menyeluruh untuk memeriksa kemungkinan bahwa serangan tersebut justru dilakukan oleh Hamas. "Kami mengkaji kemungkinan serangan itu adalah tembakan dari Hamas, tutupnya.
ADVERTISEMENT