RI Dapat 35 Juta Dosis untuk Vaksinasi Mandiri: Sinopharm, Sputnik, dan CanSino

8 April 2021 16:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi massal di Denpasar, Bali.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi massal di Denpasar, Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Vaksinasi gotong royong atau mandiri kini tengah dipersiapkan pemerintah untuk menyuntikkan pekerja-pekerja di sektor korporat. Nantinya, mekanisme registrasi dan pendaftaran vaksinasi mandiri ini akan dilakukan PT Bio Farma bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
ADVERTISEMENT
"Semua korporasi yang akan terlibat dalam vaksin gotong royong, mereka akan meregistrasi jumlah karyawan dan keluarganya lewat KADIN. Nanti akan diserahkan ke Kemenkes untuk menentukan kebijakan, seperti harga vaksin dan harga layanan vaksinasi," jelas Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (8/4).
Honesti menuturkan, apabila seluruh registrasi vaksinasi corona sektor swasta ini selesai, maka pihaknya akan segera mendistribusikan suplai vaksin.
Nantinya, PT Bio Farma akan mengirimkan vaksin ke fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk oleh perusahaan swasta tersebut.
"Sementara swasta yang belum punya kerja sama [faskes], kita akan bantu menawarkan faskes yang bisa mereka gunakan, baik swasta atau faskes bagian dari holding farmasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Vaksinasi Mandiri Pakai 3 Jenis Vaksin Corona

Dirut PT Biofarma Honesti Basyir. Foto: Dok. Biofarma
Sejauh ini, Bio Farma telah bernegosiasi dengan tiga perusahaan produsen vaksin corona. Karena untuk pelaksanaannya, vaksinasi mandiri ini tidak boleh menggunakan vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer.
Ia juga menyampaikan hingga saat ini pihaknya telah mendapatkan komitmen kurang lebih 35 juta dosis, dari tiga produsen yakni Sinopharm, Sputnik V dan Cansino.
"Sinopharm [buatan] China, inactivated. Rezim dua dosis, dengan interval 21 hari. Di april ini minggu ke-4 dijadwalkan kita akan dapat 500 ribu dosis dari Sinopharm. Lalu dari April-Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi. Di paruh ke-2 2021 ada 7,5 juta dosis. Artinya, dari Sinopharm untuk gotong royong sebesar 15 juta dosis," ungkap Honesti.
Vaksin Sputnik V yang sudah dikemas di fasilitas perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. Foto: Anton Vaganov/Reuters
Kemudian untuk vaksin Sputnik V buatan Rusia, Bio Farma sudah mendapatkan komitmen sebesar 20 juta dosis. Pengirimannya akan segera dilakukan begitu BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization).
ADVERTISEMENT
"Per bulannya 5 juta dosis sampai bulan Juli, sehingga total 20 juta [dosis]," ucap dia.
Dan terakhir adalah Cansino buatan China, yang juga sedang dalam proses binding agreement. Pengiriman vaksin ini direncanakan dimulai pada Juli 2021.
"Di mana 3 juta dosis mereka akan deliver antara Juli-September 2021, kemudian ada 2 juta dosis lagi di kuarter 4 2021, sehingga totalnya 5 juta dosis," tutur Honesti.
Artinya, dari ketiga produsen ini, kini Bio Farma sudah mendapatkan komitmen lebih dari 35 juta dosis vaksin corona untuk di Indonesia.
"Jadi total suplai vaksin gotong royong sampai hari ini kita sudah memiliki lebih kurang 35 juta dosis," pungkasnya.