RI Darurat Judol: Hampir 1 Juta Mahasiswa Terlibat, 104.819 Situs Di-Takedown

22 November 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi judi online. Foto: Clari Massimiliano/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi judi online. Foto: Clari Massimiliano/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyebut terdapat hampir 1 juta pelajar yang didominasi mahasiswa terlibat judi online.
ADVERTISEMENT
"Total 960 ribu sebagian besar adalah mahasiswa," kata dia di Kantor Kemenkomdigi pada Kamis (21/11).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Satryo menilai para mahasiswa itu merupakan korban dari bandar judi online. Bahkan, tercatat ada mahasiswa yang sampai mengalami gangguan mental akibat judi online.
Selain itu, Satryo juga mengaku sudah memerintahkan ke pimpinan perguruan tinggi agar melakukan langkah strategis guna mencegah mahasiswa ataupun dosen terlibat judi online.
"Pemimpin perguruan tinggi negeri dan swasta untuk berupaya mencegah keterlibatan dosen mahasiswa dan tenaga kependidikan supaya tidak terlibat kepada judi online," ujar dia.
Sudah 104.819 Situs Judol di Takedown
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berbicara pada acara Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis (14/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menyebut deks judi online telah menutup 104.819 situs judol sejak 4 November hingga 21 November 2024.
ADVERTISEMENT
“Desk judi online di bawah pimpinan Menko Polkam itu rapat pertama tanggal 4 November, kita lihat sampai 19 November untuk situs-situs yang ditutup sudah 104.819, itu kalau dihitung dari 4 November,” ujar Meutya di kantor Kemenkomdigi, Kamis (21/12).
Meutya mengatakan total selama pemerintahan Prabowo Subianto usai dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024 kemarin, sudah 380.000 situs judi online yang ditutup.
“Kalau kita hitung dari tanggal 20 Oktober atau pemerintahan baru, itu angkanya sudah di 380.000 sekian,” sambungnya.
Selain situs judi online, Meutya menyebut Kemenkomdigi telah mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia dan OJK untuk memblokir 651 rekening yang disinyalir digunakan sebagai aliran judi online.
“Kemudian untuk permohonan pemblokiran rekening bank untuk bulan November saja, yaitu wilayah kerja Desk Judi Online ini, kami sudah mengirimkan 651 permohonan untuk kemudian rekening bank ini ditindaklanjuti atau diblokir,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meutya juga mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan beberapa bank dan e-wallet yang banyak digunakan oleh para bandar maupun pemain judi online.
“Teman-teman di industri bank juga untuk membantu, kami memantau salah satu yang paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain,” ujarnya.
“Teman-teman di Dana, GoPay, OVO, linkaja, ini kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan di e-wallet mereka masing-masing,” tuturnya.
85 Influencer Ditangkap dan Jadi Tersangka karena Promosi Judol
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada (tengah). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Total 85 influencer ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena turut mempromosikan situs judi online. Penangkapan dilakukan sejak Desk Pemberantasan Perjudian Daring dibentuk oleh Kemenkopolkam, Budi Gunawan.
"Selama berdiri desk ini, yang melaksanakan endorsement ada sekitar 85 orang," kata Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, di Kantor Kemenkomdigi pada Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
Wahyu menambahkan, penangkapan dan penetapan tersangka terhadap sejumlah influencer itu dilakukan dengan didasarkan pengumpulan keterangan saksi dan alat bukti.
"Ketika kita kan dalam menentukan (tersangka) itu tidak hanya sendirian, kita pasti mengundang ahli. Ada ahli ITE, ada ahli pidana, dan lain sebagainya," ucap dia.
Wahyu mengatakan penangkapan dan penetapan tersangka terhadap influencer harus berdasar pada penyelidikan yang matang. Sebab, belakangan ini, muncul informasi beberapa influencer yang turut mempromosikan situs judi. Padahal, promosi itu dilakukan beberapa tahun silam.
"Beberapa waktu lalu ada beberapa artis yang memang dia menyampaikan itu, tapi itu tahun pada saat COVID. Sekarang kita cek lagi, situsnya sudah tidak ada," kata dia.
Menag: Main Judi Online Melarat di Dunia, Apalagi di Akhirat
Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri Hari Pahlawan di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Jatim, Kamis (14/11/2024). Foto: Kemenag RI
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan masyarakat untuk melindungi anak-anaknya dari permainan judi online. Katanya, orang yang main judi online akan melarat di dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu dalam forum ini juga kami dan kita semuanya mengimbau, ya. Mari kita memproteksi anak-anak kita, keluarga kita, semuanya untuk tidak terkontaminasi dengan judi online ini,” ujarnya di kantor Kemenkomdigi, Jakarta, Kamis (21/11).
“Dengan bahayanya yang sangat luar biasa. Di dunia kita akan melarat, apalagi nanti akhirat,” sambungnya.