Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
RI Diminta Jangan Sungkan Katakan Salah soal Invasi Rusia ke Ukraina, Kenapa?
28 Februari 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia mendapat sorotan dunia. Invasi yang dilakukan Rusia sejak Kamis (24/2) pagi langsung mendapat kecaman dan sanksi internasional.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia pun diminta untuk bersikap dengan prinsip politik luar negeri bebas aktifnya. Indonesia harus bisa mengatakan hal yang benar dan salah atas konflik Rusia-Ukraina.
"Ini merupakan konflik internasional yang besar dan akan berdampak jauh, lantas bagaimana seharusnya posisi Indonesia? Indonesia harus selalu berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif," uajr Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dikutip dari video akun Youtube Sekretariat FPCI, Senin (28/2).
Mantan Dubes Amerika Serikat ini menegaskan Indonesia harus mengambil sikap yang jelas, meski memiliki hubungan yang baik dengan Rusia.
Dino menjelaskan Indonesia dan Rusia adalah mitra strategis, hubungan keduanya hingga saat ini terjalin baik, mulai dari pengadaan alutsista hingga pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Rusia adalah sahabat Indonesia, mitra strategis Indonesia. Tidak ada masalah Indonesia dengan rusia. Angkatan udara kita juga banyak menggunakan pesawat Rusia, banyak turis Rusia datang ke Indonesia, dan Presiden Putin sendiri banyak penggemarnya di indonesia, karena dianggap sebagai pemimpin dunia yang kuat dan berwibawa," ungkapnya.
Invasi Rusia ke Ukraina Salah
Namun di luar hubungan baik antara Indonesia-Rusia, Dino merasa langkah invasi Rusia ke Ukraina adalah tindakan salah. Pemerintah Indonesia pun diminta tegas menyampaikan hal ini, karena berkaitan dengan masalah kedaulatan negara lain.
"Indonesia harus berani mengatakan, serangan rusia ke Ukraina itu salah, karena salah satu bentuk agresi, sepihak, ini bukan dua negara yang sedang memperebutkan wilayah sengketa. Batas wilayah Rusia-Ukraina sudah sangat jelas seperti apa secara internasional," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah memberi tanggapan terkait konflik Rusia-Ukraina. Kemlu menegaskan serang Rusia ke Ukraina tidak dapat diterima karena tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan dan perdamaian.
“Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan,” tulis Kemenlu dalam akun twitter @Kemlu_RI dikutip, Jumat (25/2).
“Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia,” lanjut Kemlu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia mendorong Rusia dan Ukraina segera menyelesaikan konflik melalui diplomasi yang dilakukan secara damai. Juga meminta peran Dewan Keamanan PBB untuk membantu mencegah meluasnya perang yang masih berlangsung.