RI Kembali Kirim 119 Orang Tim Emergency Medical untuk Bantu Korban Gempa Turki

13 Februari 2023 17:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin pelepasan bantuan kemanusiaan Indonesia tahap kedua menuju Turki, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin pelepasan bantuan kemanusiaan Indonesia tahap kedua menuju Turki, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui BNPB kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan menuju Turki untuk mempercepat pemulihan setelah gempa 7,8 magnitudo yang terjadi pada Senin (6/2).
ADVERTISEMENT
Bantuan yang dikirimkan kali ini terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) dan bantuan awal logistik dan peralatan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mewakili Pemerintah Indonesia melepas bantuan kemanusiaan tahap kedua yang diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
"119 orang hari ini diberangkatkan, tim ini merupakan gabungan dari Kemenkes, TNI/Polri, NGO dan relawan yang selalu bergerak di bidang kesehatan," kara Suharyanto saat memimpin apel pelepasan Bantuan Kemanusiaan, Senin (13/2).
Selain memberikan dukungan EMT, pemerintah juga mengirimkan bantuan logistik dan peralatan untuk menunjang penanganan bencana di Turki.
"Perlengkapan rumah sakit lapangan, obat-obatan, kemudian tenda keluarga, tenda pengungsi dan perlengkapan pendukung, serta makanan siap saji yang sangat diperlukan bagi di sana," ucap Suharyanto.
ADVERTISEMENT
Suharyanto menambahkan, tugas dari tim kemanusiaan ini sangat berat. Oleh karena itu, mereka yang bertugas harus terus memperhatikan kesehatan dan keselamatan masing-masing selama mengembang tugas.
"Tugas sangat berat, cuaca di sana sangat dingin, semua tim agar menjaga kondisi dan keselamatan diri sendiri saat bertugas," imbuh Suharyanto.
Personel Tim Medis Darurat atau Emergency Medical Team (EMT) bersiap menaiki pesawat sebelum lepas landas menuju Turki dalam rangka misi Bantuan Kemanusiaan Indoonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
Suharyanto berharap, bantuan personel, logistik serta peralatan ini dapat meringankan penderitaan masyarakat di Turki yang menjadi korban gempa.
"Tim Kemanusiaan dari Indonesia akan bertugas selama satu bulan. Semoga akan meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Turki akibat bencana," tuturnya.
Lebih lanjut, Suharyanto mengungkap, Indonesia selalu memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara lain yang terkena bencana.
"Indonesia sudah biasa memberikan bantuan kemanusiaan ke negara lain yang terkena bencana, kurun waktu tahun 2010 hingga 2023 sudah 17 kali mengirim tim, terakhir pada 2022 mengirim bantuan ke Pakistan," kata Suharyanto.
Suasana apel pelepasan bantuan kemanusiaan Indonesia tahap kedua menuju Turki, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
Personel Tim Medis Darurat atau Emergency Medical Team (EMT) bersiap menaiki pesawat sebelum lepas landas menuju Turki dalam rangka misi Bantuan Kemanusiaan Indoonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
Tim Medis Darurat atau Emergency Medical Team (EMT) yang dikirimkan Pemerintah Indonesia sudah sesuai dengan standar WHO.
ADVERTISEMENT
Mereka memiliki tugas untuk memastikan fasilitas pendukung pelayanan medis bekerja secara optimal dan melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar medis WHO.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kiri) berjabat tangan dengan petugas SAR gabungan saat melepas misi kemanusian ke Turki. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Gelombang pertama bantuan ke Turki telah diterbangkan pada Sabtu, 11 Februari.
"Bantuan tahap pertama, yaitu Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) 47 personel beserta peralatan lengkap didampingi 15 tim pendamping dari BNPB, ditambah personel dari Kementerian Luar negeri. Total tim yang diberangkatkan 62 orang dan bantuan logistik sebanyak 5 ton dari Kementerian Pertahanan," ujar Menko PMK Muhadjir Effendi saat pelepasan di Bandara Halim Perdanakusuma kala itu.