Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
RI Punya 2 Kapal Perang Penyapu Ranjau Asal Jerman: Pulau Fani dan Finaldo
13 Oktober 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meresmikan dua kapal perang penyapu ranjau jenis Mine Counter-Measure Vessel (MCMV) produksi dari Abeking & Rasmussen Shipyard, Jerman.
ADVERTISEMENT
Dua kapal yang dibeli Indonesia tersebut diberi nama Pulau Fani dan Pulau Fanildo. Prosesi pemberian nama tersebut dilakukan langsung oleh Yudo di Galangan Abeking & Rasmussen, Lemwerder, Jerman, Selasa (11/10).
Yudo mengatakan pengadaan itu karena masih banyaknya ranjau laut peninggalan perang dunia kedua yang tersebar di perairan Indonesia. Untuk itu ia menyebut Indonesia wajib memiliki kapal tipe penyapu ranjau tersebut.
“Di samping itu juga karena dinamisnya perkembangan teknologi persenjataan ranjau saat ini,” ujar Yudo melalui keterangan tertulis Dispenal, Kamis (13/10).
Yudo menambahkan, kehadiran kapal jenis MCMV ini juga diperlukan TNI AL untuk menjaga perairan Indonesia agar tetap aman, bebas dari gangguan, serta ancaman senjata bawah air terutama ranjau.
“Serta untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau,” kata Yudo.
ADVERTISEMENT
Kedua kapal MCMV ini diklaim memiliki sistem yang canggih karena sudah dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern. Hal itu tentu jauh lebih baik bila dibandingkan dengan kapal buru ranjau yang telah dioperasionalkan TNI AL saat ini.
Di samping itu, kedua kapal ini memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya berbahan baja non-magnetik yang sementara ini hanya ada di galangan luar Indonesia.
Kemudian memiliki degausing system untuk mengurangi kemagnetan kapal dan dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan. Selain itu, kedua kapal ini juga memiliki dimensi yang lebih besar dengan panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter.
Kedua kapal tersebut didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air serta memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kedua kapal juga dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air, serta akan dilengkapi dengan Unmanned Surface Vessel (USV), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
Pembangunan kapal perang secara berkelanjutan ini merupakan program prioritas TNI AL guna meningkatkan kekuatan dan kemampuan pertahanan, khususnya pertahanan di wilayah laut dan perairan.