RI Tawarkan Jepang Investasi di Natuna: Perikanan hingga Infrastruktur

10 Januari 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan dari rombongan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jumat (10/1). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan dari rombongan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jumat (10/1). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menawarkan investasi di Kepulauan Natuna saat menerima rombongan menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jumat (10/1). Penawaran sebagai bentuk kelanjutan kerja sama antar kedua negara.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut ajakan itu mampu membuat pihak Jepang meresponsnya secara positif. Artinya, akan ada pembahasan lanjut terkait realisasi penawaran itu.
"Ya komitmen-komitmen kerja sama di pulau-pulau terluar Indonesia kan komitmen yang sudah cukup lama. Jadi responsnya Jepang ya sangat positif dan akan diperkuat," kata Retno usai pertemuan berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/1).
"Karena kita dengan Jepang hubungannya sangat intensif. Jadi saya yakin bahwa setelah pembicaraan ini, akan ada tim teknis yang akan ke Indonesia membahas mengenai ini," tambahnya.
Penawaran kerja sama kata Retno dalam bentuk berbagai macam. Seperti pelatihan diving, perikanan hingga pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar Natuna.
"Antara lain bisa, macam-macam ya. Termasuk mengenai pelatihan untuk instruktur diving, dan sebagainya. Macam-macam infrastruktur sudah pasti," ujarnya.
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan dari rombongan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu di Istana Merdeka, Jumat (10/1). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Jadi industri perikanan sudah ter-include ya. Saya yakin pembicaraan antara Pak menteri KKP dengan koleganya yang ada di Jepang, pasti akan dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan hari ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Retno tak menjawab dengan jelas terkait adanya kerja sama Jepang dan Indonesia mampu memberikan pengaruh terhadap China.
Saat ini, diketahui kondisi di sekitar perairan Natuna tengah memanas setelah kapal nelayan China yang dikawal cost guard masuk di perairan tersebut. Pemerintah telah menegaskan Natuna masuk wilayah Indonesia dan klaim nine-dash-line China tidak sah.