Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

RI Urutan ke-114 Pembeli Vaksin Pfizer, Diduga Kemenkes Lamban Bayar Uang Muka

29 Desember 2020 11:16 WIB
Ilustrasi vaksin corona Pfizer.
 Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara telah memulai vaksinasi corona menggunakan vaksin Pfizer yang telah mendapat izin edar darurat. Antara lain Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
ADVERTISEMENT
Kapan vaksin Pfizer tiba di Indonesia? Benarkah Indonesia menjadi negara urutan ke-114 pembeli vaksin pfizer?
Menurut sumber kumparan menjelaskan, sebenarnya di awal-awal, Indonesia menjadi negara prioritas penerima vaksin Pfizer. Bahkan masuk daftar nomor 4 negara prioritas. Ini merupakan hasil dari diplomasi vaksin yang dilakukan pemerintah.
Namun, ternyata eksekusi untuk mendapatkan vaksin pfizer itu lamban. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang masih dipimpin Terawan Agus Putranto, kurang cepat dalam menandatangani kontrak kerja sama, yang akhirnya belum bisa membayar uang muka.
Sementara dalam waktu yang sama, banyak negara yang berburu vaksin Pfizer ini. Akibatnya, saat ini Indonesia tergeser ke urutan 114. Itu artinya, vaksin Pfizer akan bisa didapatkan Indonesia dalam waktu yang masih lama.
ADVERTISEMENT
kumparan sudah berupaya mengkonfirmasi Terawan terkait hal ini. Namun hingga berita ini dirilis belum ada jawaban.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Namun, juru Bicara Vaksinasi Corona Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi, dengan tegas membantahnya.
"Kan hanya isu ya," kata Nadia melalui pesan singkat, Senin (28/12).
Ia juga menampik, pemerintah dalam hal ini Kemenkes telat melobi pihak Pfizer sehingga Indonesia tidak mendapat prioritas.
"Sampai saat ini masih dijajaki ya oleh Bio Farma," ungkap Nadia.
Sementara itu, Bio Farma menyebut selalu siap melakukan tugasnya apabila pemerintah sudah memiliki surat kontrak dengan Pfizer.
"Prinsipnya Bio Farma akan siap jika ditugaskan," ungkap Corsec Bio Farma Bambang Heriyanto terkait pengadaan vaksin Pfizer ini.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten