Rian Ernest, Politikus Muda yang Nyaleg di DPRD DKI Jakarta

22 November 2023 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus Rian Ernest menjawab pertanyaan wartawan saat diperkanalkan menjadi kader Partai Golkar di Kantor DPD Golkar, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Rian Ernest menjawab pertanyaan wartawan saat diperkanalkan menjadi kader Partai Golkar di Kantor DPD Golkar, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rian Ernest kini terdaftar sebagai caleg DPRD DKI Jakarta di Pemilu 2024. Pemuda berusia 36 tahun tersebut bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta 5 yang meliputi Jatinegara, Duren Sawit, dan Kramat Jati.
ADVERTISEMENT
Rian resmi menjadi politikus Golkar pada 31 Januari 2023 lalu. Ia pun langsung ditunjuk sebagai Ketua Biro Pemuda Golkar DKI Jakarta.
Sebelum bergabung ke Golkar, pria kelahiran Berlin, Jerman, 24 Februari 1987 tersebut merupakan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mengumumkan pengunduran dirinya dari partai tersebut pada 15 Desember 2022 setelah empat tahun berkiprah.
Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Saat menjadi politikus PSI, Rian sempat mencalonkan diri sebagai caleg DPR di Pemilu 2019. Ia bertarung di Dapil I DKI Jakarta yang meliputi wilayah Jakarta Timur.
Di dapil 'neraka' tersebut, Rian berhasil mengumpulkan 70 ribu suara. Meski begitu, ia tak bisa melenggang ke Senayan lantaran suara PSI cuma 1,89 persen dari suara nasional. Untuk masuk parlemen, parpol harus mengantongi minimal 4 persen suara nasional.
ADVERTISEMENT
Pada 2020 lalu, Rian sempat mendeklarasikan diri maju sebagai calon Wali Kota Batam melalui jalur independen. Ia menggandeng Yusiani Gurusinga sebagai calon wakilnya.
Meski begitu, jumlah dukungan masyarakat kepada pasangan tersebut masih tidak cukup memenuhi syarat KPU Batam. Rian pun akhirnya pamit dari kontestasi tersebut.
Jauh sebelum menjadi caleg maupun ikut pilkada, Rian lebih dikenal sebagai staf ahli Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015-2017.
Selain itu, ia juga bergabung dalam tim transisi Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2014. Tugasnya adalah menyeleksi berbagai masukan dan rekomendasi orang-orang terpilih untuk menjadi pendamping Presiden Jokowi dalam menjalankan tugas, serta mensinkronkan kebijakan dalam bidang pendidikan agar sesuai dengan janji kampanye.
Ketua DPP PSI, Rian Ernest. Foto: Faisal Rahman/kumparan
Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai staf ahli hukum Ahok, ia meneruskan pendidikan S2 di Master Public Administration di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura, dengan beasiswa penuh.
ADVERTISEMENT
Rian sendiri menyelesaikan S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tepatnya di bidang hukum bisnis. Ia lalu meniti karier sebagai corporate lawyer.
Rian tercatat pernah bekerja pada Firma Hukum Melidarsa & Co pada 2009-2013 sebagai Junior Associate. Setelah itu, ia bekerja di Firma Hukum Hadiputranto Hadinoto & Partner pada 2013-2015 sebagai Mid-Level Associate.
Dalam sejumlah kesempatan, Rian menyebut gajinya di kantor Ahok hanya sepertiga dari gajinya sebagai pengacara. Namun kesempatan belajar politik dari sosok gubernur asal Belitung Timur itu berhasil membuka matanya tentang sisi baik dari politik.