Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Suasana Tugu Golong Gilik atau yang lebih terkenal dengan sebutan Tugu Jogja mendadak ramai pada Jumat (28/10) malam. Ratusan warga yang sedang menikmati suasana di lokasi itu dikejutkan dengan kedatangan ribuan bregada dan masyarakat Jogjakarta memenuhi kawasan ikonik itu.
ADVERTISEMENT
Rombongan bregada dan masyarakat Jogjakarta berjalan dari empat penjuru mata angin menuju tugu pal putih tersebut. Mengenakan pakaian ala prajurit kerajaan Jogjakarta dan musik pengiring. Mereka berbaris rapi dan berjalan tampak membuat pertunjukan seni yang menawan.
Para bregada baik prajurit laki-laki maupun srikandi atau prajurit perempuan tampil all out. Selain mengenakan seragam khas bregada, mereka juga membawa senjata khas seperti tombak dan panah. Sementara di belakang bregada, ribuan masyarakat Jogja berjalan dengan membawa spanduk bertuliskan 'Satu Doa untuk Mas Ganjar dan Indonesia'.
Para bregada kemudian menggelar ritual di Tugu Jogja itu. Mereka menggelar doa bersama dan pemotongan tumpeng untuk mangayubagyo ulang tahun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke-54 hari ini.
"Kami berkumpul di sini untuk melakukan umbul dunga mendoakan supaya Indonesia tentram, damai dan sejahtera. Sekaligus kami memperingati hari Sumpah Pemuda dan mangayubagyo ulang tahun mas Ganjar Pranowo," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Jawa, Bambang Nursidik.
ADVERTISEMENT
Bambang menerangkan, sosok Ganjar sangat erat dengan warga Jogja. Sebab saat jadi anggota DPR, Ganjar memperjuangkan undang-undang keistimewaan Jogjakarta.
"Kami masyarakat Jogjakarta sangat berterima kasih pada mas Ganjar karena beliau bekerja keras untuk keistimewaan Jogjakarta. Semoga beliau selalu sukses dan tidak ada halangan untuk memimpin bangsa," jelasnya.
Hal senada disampaikan salah satu bregada yang ikut pawai, Nur Setyo. Menurut dia, acara doa bersama untuk Ganjar di Tugu Jogja ini wujud kecintaan rakyat Jogja ke Gubernur Jawa Tengah itu.
"Kami mengenal beliau itu waktu di komisi II DPR. Beliau termasuk sosok yang paling intens memperjuangkan undang-undang keistimewaan Jogjakarta. Kami berharap pak Ganjar tetap sehat dan tetap semangat memimpin masyarakat. Tidak hanya memimpin warga Jawa Tengah, tapi juga nanti mudah-mudahan bisa memimpin Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Agus Becak Sunandar mengatakan, acara doa bersama untuk Mas Ganjar dan Indonesia ini digelar sebagai wujud kecintaan warga Jogja kepada Gubernur Jawa Tengah itu. Selain memang berkontribusi untuk keistimewaan Jogjakarta, Ganjar juga dianggap warga Jogja sebagai pemimpin yang diharapkan mampu membawa Indonesia lebih baik.
"Kami menginginkan pemimpin yang egaliter, merakyat dan dekat dengan rakyat. Orang yang kami harapkan itu ya mas Ganjar. Kami gelar acara ini supaya para elite politik di Jakarta mendengar bahwa mas Ganjar adalah yang terbaik menjadi pemimpin penerus Jokowi, bukan pengganti," katanya.
Ganjar menurut warga Jogja adalah pemimpin yang baik. Warga Jogja meyakini, bahwa orang baik tidak boleh berjalan sendiri, lanjut Agus.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu kami akan bersama mas Ganjar. Yakinlah mas Ganjar tidak sendiri. Kami juga sengaja mengajak bregada dan menggelar acara di Tugu Jogja karena mas Ganjar selalu peduli pada seni budaya. Selain itu Jogja juga kota budaya dan sentuhan budaya dalam politik itu akan membuat lebih indah," pungkasnya.
Selain di Tugu Jogja, acara doa bersama untuk Ganjar dan Indonesia juga digelar serentak hari ini di sejumlah tempat. Ada di Jateng, Jatim, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Jambi, Sumut, Kalsel, Kalteng, Sulsel, NTT dan lainnya.