Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ribuan Jemaah Umrah Telantar di Bandara Jeddah, Ini Tanggapan CEO
4 Mei 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Media lokal Al Watan pada Selasa (3/5) melaporkan, calon penumpang menumpuk di Terminal Utara (Hall No 1) di bagian layanan bagasi tanpa adanya staf yang melayani.
Banyak pelancong mengeluh tentang apa yang terjadi dan menekankan bahwa layanan yang buruk di bandara ini masih menjadi masalah meskipun telah dibangun terminal baru yang lebih luas dan modern.
Menurut mereka, kemacetan di bandara ini mendistorsi upaya yang selama ini telah dilakukan. Keputusan tegas harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Bandara Jeddah memiliki independensi sendiri dan dikelola oleh Perusahaan Bandara Jeddah (Jeddah Airports Company atau Jedco). CEO Jedco, Rayan Tarbzouni, mengatakan pihaknya mencari ahli internasional untuk menjawab tantangan yang dihadapi Bandara Internasional King Abdulaziz.
ADVERTISEMENT
Tarabzouni membenarkan adanya permasalahan yang terjadi saat ini, termasuk keluhan oleh para penumpang terkait pembatalan/penundaan penerbangan.
Dia mengatakan penumpukan penumpang itu terjadi karena berbagai sebab, yaitu peningkatan besar penerbangan internasional setelah melandainya pandemi yang juga bertepatan dengan musim umrah.
Media lokal Al Madina News sebelumnya melaporkan bahwa sedikitnya staf yang bekerja di bandara turut berperan terjadinya penumpukan calon penumpang dalam waktu yang lama.
Kisah Jemaah dari Indonesia
Di antara jemaah umrah yang telantar di Bandara Jeddah adalah rombongan dari Indonesia. Aiko, seorang jemaah dari Jakarta Selatan, melaporkan bahwa dia bersama rombongannya saat ini masih berada di luar bandara.
Bandara Jeddah merupakan bandara utama bagi jemaah yang beribadah di tanah suci Makkah, yang berjarak 1 jam naik bus.
ADVERTISEMENT
Aiko menuturkan, antrean bus sangat panjang untuk memasuki terminal kargo. Bus-bus dialihkan ke terminal ini karena Terminal Utara tempat mereka seharusnya check in, sudah tidak bisa ditembus lagi.
“Banyak yang sudah di bandara sejak kemarin, tapi belum terbang hingga sekarang,” kata Aiko kepada kumparan, Rabu (4/5) siang WIB atau Rabu pagi WAS. Beda waktu antara Saudi dan Indonesia adalah 4 jam, Indonesia lebih dulu.
Pihak travel yang disewa Aiko masih melayani untuk sarapan jemaah, tapi terhambat di jalan.
"Supply sarapan pagi terhambat. Mobil yang mengantar makanan tidak bisa masuk bandara, mesti antre 7-8 km jauhnya dari bandara. Sedangkan di bandara tidak ada penjual," kata Aiko yang seharusnya terbang dari Jeddah pada Selasa pukul 23.40 WAS atau Rabu pukul 03.40 WIB.
ADVERTISEMENT
Jemaah sebenarnya memiliki makanan yang rencananya buat oleh-oleh. Tapi makanan itu sudah ada di kopor yang di-wrapping.
"Jadi jemaah sarapan dari makanan dalam tes tenteng yang sempat dibawa," kata Aiko.
Jemaah Pakistan Mengadu ke Menteri
Tak hanya jemaah Indonesia yang telantar. Jemaah dari Pakistan bahkan me-mention Menlu Bilawal Bhutto Zardari agar turun tangan. Dia menyebutkan ribuan orang memenuhi semua area di bandara tanpa fasilitas memadai.
"Segelas air, teh atau makanan tidak tersedia. Tolong bantu, sediakan fasilitas, sediakan makanan," cuitnya.
Menurut data umrah Arab Saudi, selama ini Pakistan adalah pengirim jemaah umrah terbesar disusul Indonesia.