Ribuan Nakes di Singapura Mundur, Lelah Hadapi Situasi Lonjakan Corona

3 November 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja medis menyiapkan jarum suntik di pusat vaksinasi COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja medis menyiapkan jarum suntik di pusat vaksinasi COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tenaga kesehatan (nakes) di Singapura mulai 'rontok'. Jumlah yang mengundurkan diri di tengah lonjakan corona makin banyak.
ADVERTISEMENT
"Tingkat pengunduran diri petugas kesehatan tahun ini naik di tengah krisis tenaga kerja di rumah sakit," kata Menteri Kesehatan Singapura Janil Puthucheary dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/11).
Sekitar 1.500 nakes mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021. Padahal sebelum pandemi COVID-19 jumlah nakes yang mundur rata-rata 2000an per tahun.
Yang lebih banyak mundur adalah nakes warga negara asing. Jumlahnya hampir 500 dokter maupun perawat.
PM Singapura, Lee Hsien Loong, saat disuntik vaksin corona di Singapore General Hospital, Jumat (8/1). Foto: Facebook/Lee Hsien Loong
"Dibandingkan dengan sekitar 500 pada keseluruhan tahun 2020 dan sekitar 600 pada tahun 2019," kata dia.
Pengunduran diri ini sebagian besar diajukan karena alasan pribadi. Untuk migrasi atau pindah kembali ke negara asal mereka.
Putchueary menggambarkan, kondisi nakes di Singapura seperti menghadapi maraton yang tidak berujung. Mereka lelah dan waktu bekerja mereka semakin tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang kami kelelahan secara fisik, mental, emosional - apakah mereka akan mengakuinya atau tidak."
“Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini,” kata Dr Puthucheary.
Singapura kini tengah menghadapi gelombang COVID-19 kedua. Kasusnya terus meroket bahkan menyentuh rekor tertinggi sejak awal pandemi sebanyak 5.324 kasus pada Rabu (27/10) lalu. Keterisian ICU pun hampir menyentuh 80 persen.