Ribuan Polisi Dikerahkan Jaga Jakarta dari Massa Pendemo Omnibus Law

8 Oktober 2020 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istana Negara Republik Indonesia Foto: dok. wikipedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Istana Negara Republik Indonesia Foto: dok. wikipedia.org
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja akan kembali digelar pada Kamis (8/10). Ada dua lokasi yang diperkirakan jadi titik kumpul massa, yaitu DPR dan Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Polisi telah menyiapkan personel keamanan untuk aksi unjuk rasa tersebut.
"9.346 personel masih stand by sejak hari senin lalu. Kita cadangkan ada 10 SSK. Ini antisipasi kita untuk menghadapi hari ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/10).
Yusri mengatakan polisi akan dibantu oleh instansi lainnya untuk mengamankan massa yang unjuk rasa. Semua akan ditempatkan di pos masing-masing.
"Semua pos-pos kita duduki, kita lengkapi personel TNI-Polri dan juga pemerintah dalam hal ini Satpol PP dan perhubungan," kata Yusri.
Meski begitu polisi tetap mengimbau agar massa buruh pendemo omnibus law tidak unjuk rasa di masa pandemi corona.
Sejumlah petugas Damkar DKI melakukan penyemprotan disinfektan di area komplek gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/8). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Karena, menurut Yusri, perkumpulan massa dalam jumlah banyak bisa menyebabkan penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Makanya ini yang kita kedepankan adalah edukasi secara preemptif kepada teman-teman serikat buruh, serikat pekerja, teman-teman mahasiswa yang ada untuk ayo bersama-sama bahwa PSBB di Jakarta masa perketatan ini harus betul kita taati protokol kesehatan. Kalau terjadi kumpul yang banyak itu bisa membawa klaster baru lagi," kata Yusri.