Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ribuan Warga Asing di Malaysia Bergegas Pulang Menjelang Razia Imigran Gelap
1 Juli 2022 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ribuan warga asing di Malaysia berbondong-bondong untuk pulang ke negara asal mereka. Tindakan ini diambil menjelang rencana razia imigran gelap pada Jumat (1/7/2022).
ADVERTISEMENT
Razia imigran gelap ini akan dilakukan sebagai bagian dari Program Kalibrasi Ulang untuk mengatur tenaga kerja asing yang ada di Malaysia. Program ini mengizinkan imigran gelap untuk pulang secara sukarela sebelum tenggat waktu yang jatuh pada 30 Juni 2022.
Diberitakan The Straits Times, bandara dan terminal feri utama di Malaysia tengah dipadati imigran gelap yang menunggu kepulangan mereka ke negara asal.
Di Bandara Internasional Kuala Lumpur, banyak orang tertidur di parkiran mobil sementara ruang tunggu keberangkatan di KLIA2 penuh sesak. Ratusan orang bahkan tidak bisa naik ke penerbangan terjadwal mereka karena staf bandara kewalahan menangani kerumunan yang besar.
Di Johor Bahru, puluhan TKI ilegal bergegas mengejar tenggat waktu Program Kalibrasi Ulang pada Kamis (30/6/2022). Akibatnya, Terminal Feri Stulang Laut penuh sesak karena banyaknya orang ingin naik feri pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di antara mereka adalah seorang petugas kebersihan Afni Juwana Harfal, yang mengaku telah berada di Malaysia selama 10 tahun terakhir bersama keluarganya.
"Orang tua saya baru saja kembali ke Indonesia dan saya memutuskan untuk pulang juga," jelasnya.
"Saya berencana untuk memulai bisnis saya sendiri di kampung halaman saya di Tanjung Pinang karena tidak banyak kesempatan kerja bagi saya di sini,” sambungnya.
Suami Afni yang juga bekerja sebagai petugas kebersihan, Febriyadi Armadi, mengatakan ia telah lama ingin pulang sejak menyebarnya wabah COVID-19.
“Saya ingin pergi pada tahun 2020 tetapi tidak dapat melakukannya karena masalah keuangan dan penutupan perbatasan,” papar Febriyadi. Pria berusia 25 tahun ini telah berada di Malaysia sejak 2018.
ADVERTISEMENT
"Dengan biaya hidup di sini semakin tinggi, saya memutuskan lebih baik memulai dari awal di kampung halaman kami,” tambahnya.
Seorang pekerja pabrik, Rani, mengatakan dia berencana untuk mengikuti anggota keluarganya yang telah kembali ke kampung halaman di Kerinchi, Batam.
"Awalnya kami berencana pulang bersama tapi gaji saya datang agak terlambat. Keluarga saya yang lain pulang kemarin (Rabu)," ujarnya.
Rani mengatakan gajinya selama bekerja di Malaysia hanya RM1.000 (Rp 3,3 juta) dan tidak cukup untuk menutupi pengeluaran bulanannya.
Konsul Bidang Penerangan Sosial Budaya KJRI Johor Bahru, Mohamad Rizali Noor, mengatakan mereka tengah memantau situasi di terminal feri Stulang Laut dan Pasir Gudang.
"Kami mengantisipasi kerumunan besar dalam beberapa hari terakhir program. Kami telah mengerahkan staf kami untuk memantau situasi di kedua terminal dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang ingin kembali ke rumah perlu mendapatkan memo check-out dari Departemen Imigrasi Malaysia setelah membayar biaya yang diperlukan. Mereka kemudian dapat berangkat dari terminal feri Stulang Laut atau Pasir Gudang,” sambungnya.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin mengatakan tindakan akan diambil terhadap mereka yang melakukan pelanggaran setelah berakhirnya tenggat waktu Program Kalibrasi Ulang.
Dia mengatakan pemerintah telah memberi orang asing waktu yang cukup untuk kembali ke negara mereka. Departemen Imigrasi akan langsung melakukan razia skala besar untuk menangkap orang asing ilegal setelah program berakhir.
Penulis: Airin Sukono.