Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Puluhan ribu warga Hong Kong kembali turun ke jalan pada Minggu (8/12) untuk memperingati setengah tahun aksi protes anti-China. Mereka menyuarakan tuntutan yang sama, agar China tidak ikut campur pemerintahan dan kehidupan rakyat Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Seperti dilaporkan Reuters, masyarakat dari berbagai kalangan dan usia turun ke jalanan untuk melakukan long-march damai. Pada sore waktu setempat, massa berkumpul di Victoria Park sebagai titik kumpul, lalu akan bergerak ke pusat perbelanjaan Causeway Bay sebelum berakhir di pusat bisnis Chater Road.
Massa meneriakkan yel-yel anti pemerintahan dan China. Mereka mengatakan "Perjuangkan kebebasan, berdiri bersama Hong Kong".
"Saya akan berjuang demi kebebasan sampai saya mati karena saya warga Hong Kong. Hari ini kami berdiri untuk Hong Kong dan masyarakat internasional," kata June, peserta aksi berusia 40 tahun.
Aksi yang diadakan oleh Front Hak Asasi Sipil (CHRF) ini telah mendapatkan izin dari kepolisian. Massa memperingati enam bulan aksi protes menentang RUU ekstradisi yang dianggap menguntungkan China dan mengikis kebebasan Hong Kong sebagai wilayah otonomi khusus.
Sejak Juni, tidak kurang dari 900 kali aksi demonstrasi terjadi di Hong Kong. Awalnya aksi dimulai dengan long-march damai, namun kemudian berujung bentrok antara massa dan polisi. Hampir 6.000 orang ditahan sejak Juni, lebih dari 30 persen di antaranya berusia 21 hingga 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Namun sejak pemilu akhir November lalu yang dimenangi tokoh pro-demokrasi, situasi Hong Kong berlangsung tenang. Pada Sabtu (7/12), pemerintah Carrie Lam mengatakan bahwa mereka "telah mengambil pelajaran dan mendengarkan serta menerima kritikan".
Sebelum protes, polisi mengatakan telah menangkap 11 orang berusia antara 20 hingga 63 tahun. Polisi juga menyita berbagai senjata, seperti pisau militer, kembang api, 105 peluru dan pistol semi-otomatis.
Komisaris Polisi Hong Kong Chris Tang mengatakan mereka akan berlaku fleksibel terhadap demonstran, dengan menggunakan "pendekatan keras dan lembut".