Ribuan WNI di Sudan Diminta Waspada usai Baku Tembak Senjata Berat Pecah

15 April 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Kondisi Sudan memanas akibat baku tembak antara militer dan kelompok paramiliter berpengaruh. Kementerian Luar Negeri RI meminta WNI di Sudan waspada.
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan terdapat ribuan WNI di Sudan. Seluruhnya selamat dari baku tembak di ibu kota Khartoum.
"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan," kata Judha dalam keterangannya.
KBRI Khartoum di Sudan minta WNI waspada atas kondisi yang terjadi di Sudan. Foto: Kemlu RI
Judha meminta agar WNI untuk menghindari wilayah-wilayah konflik. KBRI Khartoum telah menyediakan call center demi membantu WNI yang terjebak di tengah baku tembak.
"KBRI Khartoum-Sudan terus memantau situasi, dan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari titik- titik rawan. KBRI juga terus mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia," jelas Judha.
"Adapun call center KBRI Sudan adalah +249 90 797 8701, dan +249 90 007 9060," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Baku tembak menggunakan senjata berat terjadi sejak Sabtu (15/4) di ibu kota Khartoum. Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RFS) bahkan berhasil merebut Istana Presiden sampai bandara.
Diduga kuat baku tembak terjadi akibat perbedaan pendapat antara militer dan RSF terkait reformasi keamanan dan integrasi RSF ke dalam militer Sudan.