Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ricuh Kembali Pecah saat Prosesi Iring-iringan Jenazah Enembe, Ruko Dibakar
28 Desember 2023 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kericuhan kembali pecah saat masyarakat mengarak jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Waena, Heram, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12) sore. Sebelumnya, kericuhan terjadi pada siang hari.
ADVERTISEMENT
Pada kericuhan sore ini, massa melempar batu dan membakar bangunan yang berada di pinggir jalan.
Sekitar pukul 17.50 WIT, massa pengiring yang berada di barisan belakang mulai melempari bangunan di sekitar jalan dengan batu. Lalu sekitar pukul 17.59 WIT, massa semakin anarkistis dengan membakar bangunan dan juga melemparkan batu.
Jenazah Lukas berada di dalam ambulans di depan barisan pengantar. Panjang iring-iringan tersebut kurang dari 1 km.
Saat iring-iringan berada di depan markas TNI, massa bersitegang dengan aparat. Hingga entah dari mana suaranya terdengar suara letusan.
Tiba-tiba, salah satu warga yang berada di pinggir jalan terluka di bagian paha. Belum diketahui apa penyebab korban terluka. Simpang siur penyebabnya, ada yang menyebut karena senjata api. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Hingga pukul 19.30 WIT, situasi di Jayapura masih coba ditenangkan aparat.
Sebelumnya Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, personel Brimob, dan TNI juga turut jadi korban dalam peristiwa ini. Ridwan terkena lemparan batu di wajahnya dan mengalami sejumlah luka.
"Memang sempat terjadi kericuhan yang sedang dalam penyelidikan kenapa beberapa orang massa terprovokasi untuk melakukan upaya-upaya penyerangan terhadap aparat keamanan dan juga pemda," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi.
Warga Arak Jenazah Lukas Enembe
Jenazah almarhum Lukas Enembe diarak oleh masyarakat Papua. Acara ini dikawal oleh aparat kepolisian. Arak-arakan ini sebagai bentuk penghormatan terakhir dari mahasiswa dan masyarakat Papua.
“Jadi Bapak (almarhum Lukas Enembe) di dalam mobil jenazah dan adik-adik mahasiswa jalan di depan, tetapi harus menjaga keamanan supaya tetap kondusif,” kata Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda di hadapan masyarakat dan mahasiswa saat hendak mengantarkan ke STAKIN Sentani, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Dia mengharapkan mahasiswa harus tahu bahwa almarhum Lukas Enembe selalu menjaga kedamaian di atas tanah Papua sehingga setelah wafat para mahasiswa pun harus dapat menjaga kedamaian tersebut.