Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia menyebut luka paling banyak diakibatkan lemparan kursi yang terjadi saat pelaksanaan rapat pleno untuk membahas tata tertib Kongres. Saat ini, korban terluka tengah mendapatkan perawatan.
"Di kami ada sekitar 30 orang terluka. Paling banyak dilempar kursi. Paling banyak di kepala karena terkena lemparan kursi dan benda keras dihantam," kata Asri di area kongres di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2).
Menurutnya, kericuhan dipicu ada sekelompok peserta yang tak memiliki suara ikut dalam rapat pleno. Peserta yang punya suara protes minta mereka dikeluarkan.
Namun, menurut Asri, Ketum PAN Zulkifli Hasan, justru meminta seluruh peserta tak diizinkan keluar, termasuk yang tak punya suara itu.
"Yang buat provokasi ini Pak Zul, sampai dia katakan apa pun kondisinya tidak boleh keluar dari ruangan. Ketika istirahat dia enggak boleh keluar ruangan, kalau perlu tidur di ruangan," ucap dia.
Kubu Mulfachri Harahap protes meminta verifikasi peserta harus jelas dan mengeluarkan peserta yang disebut Asri sebagai preman dari kubu Zulhas itu.
ADVERTISEMENT
"Preman mereka bawa dari tangga bawah ke ballroom lalu menyerbu kami. Perdebatan kami dalam forum, sterilkan ruangan lalu masuk agenda, kami minta yang boleh masuk adalah peserta, di luar itu jangan. Buktinya di dalam yang selalu mengacaukan yang bukan peserta, ini merusak, semua cara digunakan untuk jadi ketum PAN," pungkas dia.