Ridwan Kamil: 1500 Orang Jalani Rapid Test di Puncak, 88 Reaktif

22 Juni 2020 16:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20). Foto: Riza/Humas Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20). Foto: Riza/Humas Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil menuturkan, pihaknya telah melakukan masif tes melalui metode rapid test dengan menyasar tempat wisata di Jabar salah satunya Puncak, Bogor.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 1.500 warga dites secara acak. Hasilnya, warga yang reaktif atau diindikasi positif terinfeksi berjumlah 88 orang.
"Kita melakukan tracing contact dan testing di tiga zona, pasar tradisional, terminal dan stasiun dan di pusat pariwisata, nah saya laporkan juga di pusat pariwisata kemarin kita mengetes di atas 1.500-an dan didapati 88 wisatawan reaktif," kata dia di Makodam III/Siliwangi, Senin (22/6).
Emil menambahkan, mayoritas warga diindikasi corona berasal dari DKI Jakarta. Maka dari itu, dia mengimbau kepada warga Jakarta untuk menahan diri dengan tidak datang ke Puncak.
Adapun warga yang diindikasi positif akan menjalani tes lanjutan melalui swab test.
"Mayoritas dari Jakarta sehingga saya mengimbau untuk menahan diri di kawasan Puncak karena kami akan terus meningkatkan kewaspadaan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin ekonomi di Jabar, di puncak Bogor, Cianjur, dan pariwisata lainnya aman terkendali sehingga yang 88 itu akan dilakukan tes swab," lanjut dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Sementara itu, Emil mengatakan, angka reproduksi kasus di Jabar pekan ini mengalami peningkatan menjadi 0,90. Meski mengalami peningkatan, reproduksi kasus di Jabar masih ada di angka satu sehingga dinilai terkendali.
"Minggu ini memang ada kenaikan ke 0,9 tapi kalau rata-rata selama dua minggu kita ada di 0,68," papar dia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.