Ridwan Kamil Akan Gelar Pasar Tebus Murah Sebulan Sekali di Jakarta

8 November 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil melakukan kegiatan blusukan ke pemukiman warga di kawasan Kayu Putih Kecamatan Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil melakukan kegiatan blusukan ke pemukiman warga di kawasan Kayu Putih Kecamatan Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), berjanji akan mengadakan pasar tebus murah jika terpilih jadi Gubernur Jakarta. Janji itu disampaikan RK saat blusukan di sekitar Pulo Gadung, Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
Saat blusukan, RK menyatakan, warga bisa tebus murah sembako dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Dia menegaskan, program pasar tebus murah bisa digelar sebulan sekali.
“Tadi ada pasar tebus murah ya mereka bayar Rp 5.000-Rp 10.000 untuk mendapatkan [sembako]. Nanti dalam program realitanya dalam lima tahun seperti ini akan kita lakukan tapi minimal sebulan sekali,” kata RK kepada wartawan, di Pulo Gadung Jakarta Timur, Jumat (8/11).
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil melakukan kegiatan blusukan ke pemukiman warga di kawasan Kayu Putih Kecamatan Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan adanya program ini, kata Ridwan Kamil, warga memiliki alternatif lain untuk membeli bahan pokok ketika harga pasar sedang melambung tinggi.
“[Sehingga] di kelurahan warga punya pilihan tidak hanya membeli dengan harga pasar yang mungkin suatu saat terlalu tinggi,” ucapnya.
Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil melakukan kegiatan blusukan ke pemukiman warga di kawasan Kayu Putih Kecamatan Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
RK mengatakan langkah ini merupakan komitmen negara dalam menyejahterakan warganya ketika inflasi.
ADVERTISEMENT
“Ya, di mana-mana rumusnya negara harus turun ketika inflasi fluktuasi harga melebihi kemampuan daya beli masyarakat,” pungkasnya.