Ridwan Kamil Beli Mobil Mercy BJ Habibie Rp 2,6 M, Dicicil tapi Belum Lunas

3 September 2025 19:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ridwan Kamil Beli Mobil Mercy BJ Habibie Rp 2,6 M, Dicicil tapi Belum Lunas
Ilham Habibie menyebut Ridwan Kamil membeli mobil Mercy peninggalan ayahnya seharga Rp 2,6 miliar dengan dicicil. Namun, Ridwan Kamil disebut baru membayar setengahnya.
kumparanNEWS
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada walini tunnel Break throught di dekat terowongan yang baru tersambung pertama untuk kereta cepat Jakarta- Bandung. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada walini tunnel Break throught di dekat terowongan yang baru tersambung pertama untuk kereta cepat Jakarta- Bandung. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, rampung diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, Rabu (3/9).
ADVERTISEMENT
Ilham hadir di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 12.48 WIB. Ia tampak selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 17.05 WIB. Artinya, Ilham diperiksa selama kurang lebih sekitar 4 jam.
Usai pemeriksaan, Ilham menceritakan bahwa pemeriksaannya terkait mobil Mercedes Benz atau Mercy milik ayahnya, BJ Habibie, yang dibeli oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Adapun mobil tersebut kini telah disita oleh penyidik KPK sebagai barang bukti dalam kasus dugaan rasuah tersebut.
"Ini memang seperti tadi sudah ada yang menyampaikan ke saya, [pemeriksaan] terkait dengan pembelian mobil yang dimiliki oleh Bapak [BJ Habibie], yang diwarisi oleh kami, [kemudian dibeli] oleh Pak RK, ya," kata Ilham kepada wartawan, Rabu (3/9).
Putra dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, usai diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Ilham mengungkapkan, mobil tersebut dijual ke RK seharga Rp 2,6 miliar dengan skema cicilan. Ia menyebut, RK baru membayar setengah harga atau Rp 1,3 miliar dan belum dilunasi.
ADVERTISEMENT
"Mobil itu dibeli, dicicil tapi belum lunas. Jadi belum milik dia. Harganya Rp 2,6 miliar, tapi tidak ada kontrak. [Yang sudah dibayar] Rp 1,3 [miliar], setengahnya," ungkap Ilham.
Lantaran tak kunjung dilunasi, Ilham pun sempat berupaya menarik kembali mobil tersebut dari penguasaan Ridwan Kamil.
"Tahun lalu saya panggil Pak RK ke rumah. Ada bukan saya sendiri, ada saksinya juga. Saya menyatakan kalau ini tidak dilunasi dalam waktu dekat, maka saya tarik kembali dan dia [Ridwan Kamil] setuju," ucap dia.
Ilham menyebut, penjualan mobil itu dimulai pada tahun 2021. Akan tetapi, ia mengaku tak mengetahui ihwal detail penjualannya.
"Itu [penjualan] dimulai tahun 2021. Tapi kan enggak langsung semuanya, itu bertahap. Tapi, terus terang saya enggak tahu bagaimana, karena saya tidak terlibat dalam transaksi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selama berada dalam penguasaan Ridwan Kamil, Ilham mengungkapkan bahwa ternyata mobil itu sempat diganti warna.
"Waktu sudah digunakan sama Pak RK, beliau rupanya di tahun berapa itu ganti warna. Terus terang tanpa pengetahuan kami," terangnya.
Ilham mengungkapkan, mobil Mercy itu awalnya berwarna silver. Kemudian, diganti oleh Ridwan Kamil menjadi warna biru metalik. Saat ini, lanjut dia, mobil itu berada di salah satu bengkel di Bandung.
"[Warna asli mobilnya] silver, [diganti menjadi] biru metalik," kata Ilham.
"Nah ini kan [mobil] masih dalam pengelolaan KPK, nanti ada prosesnya, gitu. [Mobilnya saat ini] di Bandung, di bengkel," sambung dia.
Saat ini, kata Ilham, mobil Mercy tersebut berada di bengkel tersebut. Saat ia ingin menarik mobil tersebut, pihak bengkel juga tak ingin menyerahkannya.
ADVERTISEMENT
"Tidak dilunasi juga [oleh RK], kita mau tarik. Tapi, bengkelnya enggak mau kasih, karena dia juga belum dibayar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ilham juga menceritakan awal mula mobil tersebut dijual kepada Ridwan Kamil. Ia mengungkapkan, mantan Wali Kota Bandung itu sempat mendatangi rumahnya dan tertarik saat melihat mobil Mercy milik ayahnya tersebut.
"Ya pernah datang ke rumah, Bapak [RK] melihat koleksinya dan dia tertarik dengan mobilnya. Dia menyampaikan mau membeli mobil itu," papar Ilham.
"Saya tidak langsung izinin karena saya harus pikir dulu, tapi setelah saya cek kembali karena kebetulan mobilnya tipe itu ada dua, saya pikir ya udahlah satu kita jual untuk membiayai pembetulan [mobil] yang lain itu," lanjutnya.
Sementara itu, juru bicara KPK Budi Prasetyo menyebut, pihaknya menduga bahwa uang yang digunakan oleh Ridwan Kamil untuk membeli mobil Mercy BJ Habibie tersebut berasal dari hasil korupsi.
ADVERTISEMENT
"Dalam pemeriksaan hari ini, penyidik mendalami terkait penjualan aset miliknya [Ilham Habibie] kepada Saudara RK, yang diduga pembeliannya tersebut berasal dari hasil dugaan tindak pidana korupsi ini," kata Budi kepada wartawan, Rabu (3/9).
"Atas aset dimaksud, penyidik juga telah melakukan penyitaan guna proses pembuktian," jelas dia.
Dalam kasus itu, KPK sempat menyatakan bahwa mobil Mercedes Benz atau Mercy yang disita dari eks Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (RK), dibeli oleh RK dari Ilham Habibie.
KPK menyebut, mobil itu masih atas nama ayah Ilham, BJ Habibie. Hal ini yang kemudian menjadi materi yang didalami KPK seputar jual beli mobil tersebut dari Ilham Habibie.
Adapun Ilham sedianya dimintai keterangan pada Jumat (22/8) lalu. Namun, Ilham tak hadir dengan alasan adanya agenda lain yang terjadwal lebih dulu.
ADVERTISEMENT
Belum ada keterangan dari Ridwan Kamil mengenai pembelian mobil maupun sangkaan KPK. Pada saat rumahnya digeledah KPK beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil menyatakan siap kooperatif.

Kasus Iklan BJB

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 5 orang sebagai tersangka, yakni:
Kasus ini terkait dengan dugaan korupsi penempatan iklan BJB di media pada 2021-2023. Diduga ada kongkalikong dari pihak BJB dengan agensi iklan untuk mengakali pengadaan iklan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari sekitar Rp 300 miliar yang dianggarkan, diduga hanya Rp 100 miliar yang benar-benar dipakai untuk iklan di media.
Terdapat selisih Rp 222 miliar yang kemudian fiktif. Dana tersebut diduga kemudian digunakan pihak BJB untuk memenuhi kebutuhan dana non-bujeter.
KPK tengah mendalami sosok penggagas dana non bujeter itu, termasuk soal peruntukannya. Aliran dana non bujeter itu pun tengah ditelusuri.
Dalam penyidikan kasus ini, KPK menggeledah rumah mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil serta kantor pusat BJB. Ridwan Kamil mengaku kooperatif dengan proses yang dilakukan KPK.
Para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Tipikor. Kelima tersangka sudah dicegah ke luar negeri tetapi belum ditahan.
Belum ada keterangan dari kelima tersangka mengenai perkara yang menjeratnya.
ADVERTISEMENT