Ridwan Kamil: Betawi Tuan Rumah, tapi Budaya Jakarta Bukan Hanya Itu

25 September 2024 23:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO) dijumpai usai menyaksikan lenong di Sanggar Budaya Betawi Oplet Robet, Jaktim, Rabu (25/9/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO) dijumpai usai menyaksikan lenong di Sanggar Budaya Betawi Oplet Robet, Jaktim, Rabu (25/9/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagub Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengaku tak khawatir melawan pasangan calon lain dalam Pilgub Jakarta, terutama sosok Rano Karno yang dikenal dengan perannya sebagai orang Betawi di serial Si Doel. Rano merupakan cawagub Pramono Anung yang diusung PDIP.
ADVERTISEMENT
Menurut Ridwan Kamil, meski budaya Betawi adalah tuan rumah di Jakarta, namun pada sejarahnya banyak budaya lain yang mewarnai Jakarta.
"Saya harus sampaikan, Betawi itu tuan rumah. Tapi budaya di Jakarta itu enggak hanya Betawi, betul? Dari sejarahnya Sunda Kelapa, Batavia itu, bahkan Betawi sendiri datang dari berbagai etnisitas dalam perjalanan sejarahnya," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan usai menyaksikan lenong di sanggar budaya Betawi Oplet Robet, Jakarta Timur, Rabu (25/9).
Ridwan Kamil mengaku akan mewadahi seluruh kebudayaan yang ada di Jakarta.
"Yang penting pasangan RIDO [Ridwan Kamil-Suswono] itu harus hadir, semua diwadahi, semua aspirasi dipenuhi, tapi sebagai tuan rumahnya yang namanya budaya Betawi, kalau ibaratnya salat itu saf pertama ya. Semua harus ikut. Tapi yang saf pertama namanya budaya Betawi karena memang ada di Jakarta," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Siapa pun silakan yang penting pasangan RIDO fastabiqul khoirot. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Kalau diterima alhamdulillah, kalau belum cocok ya suatu hari bisa dicocokkan. Saya kira itu aja," sambungnya.
Di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono mendapat nomor urut 1. Pasangan tersebut akan melawan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan Pramono Anung-Rano Karno.