Ridwan Kamil: Ekonomi Kita Pancasila, Bukan Kapitalis

6 November 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta, Ridwan Kamil, menegaskan Indonesia bukanlah negara yang menjunjung prinsip ekonomi kapitalis. Menurutnya, Indonesia menganut ekonomi Pancasila yang berpegang teguh pada sila kelima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sehingga ekonomi kelas menengah bawah, kata Ridwan Kamil, perlu diperhatikan dan dikembangkan. Sedangkan ekonomi yang sudah berkembang akan ditingkatkan kembali agar pembangunan ekonomi khususnya di Jakarta merata.
“Saya sampaikan bahwa ekonomi kita itu bukan ekonomi kapitalis, tapi ekonomi Pancasila, sila kelima. Yang kecil harus dibesarkan, yang sudah besar diluaskankan,” kata Ridwan Kamil usai menghadiri acara Dialog Publik Calon Gubernur bersama Kadin di Jakarta Selatan, Rabu (6/11).
Pembeli bertransaksi dengan penjual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Penjual melayani pembeli pakaian di Skybridge Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
Sebagai bentuk mendorong ekonomi kelas menengah ke bawah, Ridwan Kamil berjanji akan memberikan bantuan dana bagi para pelaku usaha yang sedang kesulitan modal.
Nantinya, tempat pembelanjaan, kata Ridwan Kamil, akan diwajibkan untuk memamerkan sekitar 30% produk UMKM lokal.
“Konsep itulah kenapa ada kredit tanpa bunga kan. Kemudian kewajiban mal yang 30 persen harus untuk UMKM, nanti kita akan dorong,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur Jabar tersebut akan turut terlibat dalam mempromosikan produk-produk dari UMKM lokal. Termasuk berpartisipasi dalam mendesain UMKM tersebut. Sehingga dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
“Terus saya akan membantu dengan eksistensi pribadi. Boleh saya ikut mendesain buat UMKM, boleh akun media sosial saya yang 20-an juta sebagai ladang promosi. Boleh menggunakan nama saya asal minta izin untuk produk-produk UMKM. Sekonkret itu kira-kira saya pribadi kalau terpilih sebagai gubernur,” imbuhnya.