Ridwan Kamil: Jika Nekat Mudik, Kita Bisa Bernasib Sama Seperti India

28 April 2021 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara penyerahan Penghargaan Perencanaan Daerah (PPD) dalam Musrenbang tingkat Provinsi Jawa Barat. Foto: Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara penyerahan Penghargaan Perencanaan Daerah (PPD) dalam Musrenbang tingkat Provinsi Jawa Barat. Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memperingatkan lonjakan kasus COVID-19 di India bisa terjadi di Indonesia jika warga tidak patuh dengan memaksa mudik lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, seluruh warga Jabar diminta mematuhi aturan pemerintah dengan tidak melakukan mudik lebaran.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, Presiden Jokowi khawatir Indonesia bernasib sama dengan India jika aktivitas masyarakat tak dibatasi karena sudah merasa sukses vaksinasi. Maka dari itu, mudik lebaran bakal diperketat.
"Presiden punya rasa kekhawatiran terkait mudik. Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran. Tadi Presiden menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat," kata Emil di kantor Badan Penghubung Jabar di Jakarta usai rapat koordinasi kepala daerah seluruh Indonesia bersama Presiden RI, Rabu (28/4).
Penularan COVID-19 di India kian memprihatinkan. Media bahkan menyebutnya dengan istilah ‘tsunami’ COVID-19. Di negara itu kasus positif perhari mencapai 300 ribu orang dan meninggal 200 ribu orang. Tiap dua jam ada 115 pasien meninggal.
ADVERTISEMENT
Para petugas di pusat krematorium kewalahan karena terus menerima jenazah. Otoritas setempat mempertimbangkan jenazah dibakar di jalanan jika krematorium penuh.
Emil menjelaskan, pemerintah melarang mudik bukan untuk menghalangi silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Tetapi melindungi masyarakat dalam kerangka yang lebih besar yakni keselamatan bangsa dan negara.
Sejak instruksi larangan mudik dikeluarkan, Pemprov Jabar sudah menyiapkan strategi pembatasan penyekatan di sejumlah titik termasuk jalan tikus guna mengantisipasi pergerakan pemudik.
"Jabar sudah menyiapkan rencana pembatasan penyekatan di jalan utama maupun jalan tikus," ucap dia.
Foto udara kremasi massal jenazah pasien COVID-19 di New Delhi, India. Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
Selain perihal mudik, dalam rapat koordinasi itu juga membahas vaksinasi di mana pemerintah pusat meminta pemerintah daerah meningkatkan cakupan. Pengadaan vaksin akan terus diupayakan oleh pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
"Tadi juga diingatkan vaksinasi harus terus ditingkatkan. Tugasnya dibagi dua, pusat mengurusi sumber vaksin dan daerah mengurusi keberhasilan penyuntikan," ucap Emil.
Sejumlah penumpang menaiki kapal cepat di Pelabuhan Nusantara Kendari menuju Kabupaten Muna, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (7/12/2020). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
Sementara terkait pemulihan ekonomi, Jokowi meminta dua hal kepada pemerintah daerah. Yakni menggenjot belanja daerah dan memudahkan investasi.
Eks Wali Kota Bandung itu mengatakan, peningkatan belanja daerah menjadi prioritas pembangunan Jabar 2021 guna memulihkan ekonomi.
"Semua sesuai dengan rencana kita, kebut belanja, investasi juga masih nomor satu dan vaksinasi masih terus kita tingkatkan, tinggal fokus pada penanganan mudik saja," tutur Emil.