Ridwan Kamil ke DPW PKB Jakarta, Pastikan KIM Solid Dukung RIDO

8 November 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengunjungi Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, pada Jumat (8/11). Dia menunjukkan KIM solid mendukung pencalonannya.
ADVERTISEMENT
“Saya mengapresiasi bahwa memang sebenarnya selama ini juga KIM ini solid. [Oleh karena itu] saya mengucapkan terima kasih Pak Hasbiallah (Ilyas) sudah sesuai dengan rencana, komitmennya juga luar biasa,” kata RK kepada wartawan, di Pulo Gadung Jakarta Timur, Jum’at (8/11).
RK mengatakan solidnya KIM dan PKB ditunjukkan dengan kehadirannya di sejumlah acara PKB. Bahkan dia menyebut, dukungan terhadap pasangan RIDO makin menguat.
“Saya juga beberapa kali menghadiri beberapa kalinya acara-acara dari anggota DPRD PKB di Jakarta Timur, di Jakarta Utara. Hari ini ada penguatan-penguatan karena apa? Ya karena memang namanya traffic dari Pilkada tiga minggu terakhir itu naik kan, jadi semua mengerjakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas berkomitmen bahwa partainya akan mendukung Pasangan RIDO dalam Pilgub Jakarta.
ADVERTISEMENT
“PKB sangat solid dan secara 100% ke pasangan RIDO,” kata Hasbiallah kepada wartawan di Kantor DPW PKB DKI Jakarta.
Berdasarkan Survei Litbang Kompas terbaru, PKB menjadi salah satu partai yang memiliki suara cenderung kepada Pasangan Pramono-Rano. Hasbiallah mengatakan bahwa survei tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
“Survei itu selalu meleset dengan PKB. Salah satu contoh misalnya setiap Pemilu, PKB itu dibilang, di DKI misalnya, Pemilu kemarin itu PKB dibilang 2 persen, 3 persen. Nyatanya PKB 10 persen,” imbuhnya.