Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Hiruk pikuk usai pemungutan suara Pemilu 2019 meramaikan Ibu Kota Jakarta. Sejumlah kegelisahan muncul merespons kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kegelisahan tak hanya dirasakan masyarakat di Jakarta.
“Jadi sebenarnya dari daerah-daerah kan, dari Sulsel, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, ada kegelisahan fenomena yang sama. Itu terbaca di akar rumput, di media dan media sosial,” ujar pria yang akrab disapa Emil di Balai Kirit, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).
Emil membicarakan hal tersebut dalam pertemuan para kepala daerah dan tokoh politik nasional. Salah satu yang dibicarakan adalah kondisi Indonesia setelah Pemilu 2019.
Ia merasa yang seharusnya dilakukan usai pemilu adalah rekonsiliasi. Namun, Emil mengatakan, bila hanya dirinya atau rekan-rekan sesama kepala daerah berjalan sendirian maka akan sulit diciptakan.
“Kita ingin inisiasi mengisi ruang inspirasi. Mulai besok dan jangka panjang dengan informasi yang menyejukkan,” ujarnya.
Hal serupa kurang lebih diserukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia mengatakan mereka berkumpul justru dikarenakan situasi di Jakarta usai pemilu.
ADVERTISEMENT
“Justru karena situasi dan kondisi yang ada di Jakarta seperti ini maka kita berkumpul. Mudah-mudahan follower kita, teman-teman kita di seluruh Indonesia terinspirasi. Bahwa ini anak-anak bangsa yang ingin damai,” ujar Ganjar.
Emil dan Ganjar adalah beberapa kepala daerah yang memenuhi undangan dari Wali Kota Bogor Bima Arya untuk melakukan dialog. Kepala daerah lainnya adalah Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Gubernur Sulawesi Tengah Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wali Kota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Selain itu hadir Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Yenny Wahid sebagai tokoh nasional.