Ridwan Kamil: Kematian Eril Merupakan Kehilangan yang Dahsyat

13 Juni 2022 12:40 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) beserta istri Atalia Praratya (kanan) memberikan ucapan terimakasih kepada awak media sebelum bertolak ke Bandung di kawasan kargo jenazah Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (12/6/2022). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) beserta istri Atalia Praratya (kanan) memberikan ucapan terimakasih kepada awak media sebelum bertolak ke Bandung di kawasan kargo jenazah Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (12/6/2022). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril dimakamkan di pemakaman keluarga di kawasan Islamic Center Baitul Ridwan di Cimaung, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (13/6/2022).
ADVERTISEMENT
Prosesi pemakaman dihadiri oleh pihak keluarga dan warga sekitar yang berbondong-bondong datang dengan pakaian serba hitam. Diiringi oleh lantunan tahlil, pihak keluarga selanjutnya memberikan sambutan.
"Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat," ungkap sang ayah Ridwan Kamil dalam sambutannya sembari berdiri di dekat liang lahat Eril.
"Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga, kami merasa dilimpahi kasih yang akbar," lanjutnya.
Prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Cimaung, Bandung, Senin (13/6/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ridwan Kamil dalam penutupan sambutannya juga mengatakan, ia merasa bersyukur telah memiliki Eril, sosok yang dalam hidup bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada orang tuanya.
Sebelum jenazah Eril dikubur, suara azan dilantunkan oleh Muazin Muzammil Hasballah, seorang Qari yang juga alumni ITB, satu almamater dengan Eril.
ADVERTISEMENT
Prosesi dilanjutkan dengan penutupan liang lahat. Ridwan Kamil menguruk tanah pertama untuk menutup makam Eril, kemudian dilanjutkan oleh para petugas makam.
Selama proses penutupan makam, lantunan kalimat Tauhid terus diucapkan.