Ridwan Kamil: Keterisian RS di Bodebek 80%, Priangan Timur Menurun Jadi 58%

21 Juli 2021 20:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam.  Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) bagi pasien terinfeksi virus corona di rumah sakit Jabar menurun sejak penerapan PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
Semula angka keterisian yang sempat mencapai angka 90,96 persen, kini menurun hingga 13 persen menjadi 77,04 persen. Diketahui, 27 kabupaten dan kota di Jabar serempak menerapkan PPKM Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Peta zonasi BOR di Jawa Barat. Foto: Dok. Istimewa
"Keterisian rumah sakit kita itu di tanggal 4 Juli sebelum PPKM Darurat itu 90,96 persen hari ini tanggal 20 Juli turun 13 persen menjadi 77,04 persen," kata dia saat konferensi pers virtual, Rabu (21/7).
Emil menambahkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar paling tinggi masih berada di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
Sementara itu, tingkat keterisian paling rendah yakni berada di wilayah Priangan Timur yakni Garut hingga Pangandaran dengan angka di bawah 60 persen.
ADVERTISEMENT
"Kemudian keterisian rumah sakit paling tinggi masih di Bodebek, yang bagus itu Priangan Timur Garut Tasik Ciamis Pangandaran itu BOR-nya di bawah 60 persen," ucap dia.
Dengan angka keterisian itu, Emil mengapresiasi para aparatur pemerintah dan instansi terkait yang telah bahu membahu menyukseskan PPKM Darurat. Di sisi lain, dia mewaspadai tingginya keterisian di Bodebek.
"Mewaspadai di daerah Bodebek," ujar dia.