Ridwan Kamil Komentari Putusan MK: Tidak Ada Lagi Cebong-Kampret

28 Juni 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada walini tunnel Break throught di dekat terowongan yang baru tersambung pertama untuk kereta cepat Jakarta- Bandung. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada walini tunnel Break throught di dekat terowongan yang baru tersambung pertama untuk kereta cepat Jakarta- Bandung. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menanggapi hasil sengketa Pilpres 2019 yang baru saja diputus Mahkamah Konstitusi. Dia meminta masyarakat Jabar mulai saat ini tidak lagi mendikotomi pendukung 01 dan 02.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Emil itu juga mengatakan tidak ada lagi sebutan cebong dan kampret sebagaimana yang marak di media sosial. Cebong adalah sebutan untuk pendukung Joko Widodo, sedangkan kampret untuk pendukung Prabowo Subianto.
"Tidak ada lagi 01, 02, dalam diskusi-diskusi. Kita tidak ada lagi cebong, kampret dalam hal hal di medsos lupa kan. Kita harus move on, kalau berlama-lama, negeri ini enggak akan maju, padahal kita punya syarat calon jadi negara adidaya," kata Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (28/6).
Lebih lanjut, Emil mengatakan, putusan MK merupakan akhir dari perjalanan Pilpres. Dia menilai kedua pihak yakni, Jokowi dan Prabowo telah menghormati putusan yang disampaikan oleh MK. Kalaupun ada yang merasa kecewa, kata dia, tidak perlu berlarut-larut.
ADVERTISEMENT
"Ya, saya kira pertama setiap perjalanan ikhtiar apapun selalu ada titik akhir kan begitu termasuk disebut dengan kompetisi Pilpres 2019. Babak terakhir ya ada di MK, MK sudah memutuskan dengan dalilnya tidak ada upaya lain," ucap dia.
"Sudah, pihak Jokowi menerima, Prabowo juga menghormati saya amati. Tinggal di bawahnya juga sama untuk mengikuti penghormatan terhadap keputusan MK. Pasti ada yang senang tapi jangan berlebihan, ada yang kecewa tapi jangan berlama-lama kan begitu," tambah dia.
Emil meyakini suatu hari nanti Indonesia akan menjadi negara adidaya. Adapun syarat untuk menjadi negara adidaya, salah satunya ialah kompak dan bersatu. Oleh sebab itu, dia berharap pasca-Pilpres masyarakat bisa kembali bersatu.
"Kuncinya hanya satu, tidak berhasil kalau tidak kompak. Akan berhasil kalau kitanya bersatu, saya kira itu dan kita dukung takdir ini karena sejatinya proses ini (Pilpres) atas izin Allah Swt," ungkap dia.
ADVERTISEMENT