Ridwan Kamil: Kota yang Baik Adalah Kota yang Ngangenin

3 Oktober 2024 23:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Jakarta Ridwan Kamil ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan pada Kamis (3/10/2024).  Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Jakarta Ridwan Kamil ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan pada Kamis (3/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, menghadiri kegiatan diskusi di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Kamis (3/10). Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil mengatakan kota yang baik adalah kota yang membuat rindu warganya untuk berpergian.
ADVERTISEMENT
“Teorinya begini, kota yang baik adalah kota yang warganya itu lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Karena di luar rumah itu ngangenin,” kata dia.
“Tapi, kalau dikit-dikit kangen rumah, itu menandakan kotanya enggak ngangenin,” sambungnya.
Menurut dia, kini banyak kota didesain hanya untuk laki-laki dewasa. Mayoritas kota tak aman untuk perempuan, lansia, dan anak-anak.
“Dalam teori gender ada hubungan, hari ini mayoritas kota-kota itu hanya didesain untuk lelaki dewasa. Yang merasa aman itu kaum lelaki dewasa,” ujarnya.
Cagub Jakarta Ridwan Kamil Diskusi tentang tata kota dan desain kota di M Bloc Space, Jakarta Selatan pada Kamis (3/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Tapi, beda persepsinya apakah perempuan merasa seaman itu jelas tidak. Apakah lansia semobilitas itu juga enggak. Apakah anak-anak merasa feel safe? Gak juga, orangtuanya khawatir,” tuturnya.
Gubernur Jawa Barat ini ingin membuat banyak taman dan trotoar yang nyaman.
ADVERTISEMENT
“Jadi, Jakarta pasca tidak lagi ibukota, mari kita perbanyak ruang bermain, trotoar dilebarin, tempat-tempat nongkrong. Itu kan bisa berapa jam sendiri kan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menilai Jakarta sudah baik, namun tak menyeluruh. “Ini yang saya impikan adalah menghijaukan Jakarta. Mohon maaf nih ya, saya keliling yang rindang hanya Jaksel. Saya ke utara, haduh,” ucapnya.
“Jadi, saya akan tanam pohon jutaan, kalau takdirnya ada. Kenapa? karena polusi. Ini saya masih batuk sampe 3 minggu. Karena enggak ada pohon. Padahal pohon itu makanannya CO2. Sekarang knalpot dan polusi pas keluar jadi polusi enggak dimakan karena enggak ada pohon,” katanya lagi.