Ridwan Kamil soal Guru Pukul Siswa di Bekasi: Kalau Niat Jadi Guru Harus Sabar

14 Februari 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi kekerasan yang dilakukan guru di SMAN 12 Bekasi, Idiyanto ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Mantan Wali Kota Bandung itu sudah memerintahkan Dinas Pendidikan Jawa Barat agar memecat Idiyanto sebagai guru.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sambung pria yang biasa disapa Emil itu, perkara tersebut sedang diteliti oleh pihak terkait untuk memastikan adanya tindak pidana atau tidak.
"Per hari ini sesuai perintah saya, Kepala Dinas sudah melakukan pemberhentian," kata dia kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat (14/2).
Emil berharap peristiwa itu dapat diambil hikmahnya oleh guru di Jabar. Dia juga berharap peristiwa serupa tak terjadi di kemudian hari. Menurut dia, guru harus mempunyai kesabaran dalam mendidik, sebab setiap murid memiliki karakter yang berbeda-beda.
"Saya mengimbau kalau sudah punya niat berprofesi sebagai guru harus sabar. Karena anak itu karakternya beda-beda, ada yang kuat otak kiri, ada yang otak kanan, ada yang motoriknya lebih aktif, ada yang pendiam," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Harus dengan rasa sayang, karena murid itu melihat guru sebagai orang tua. Maka kalau sebagai orang tua mendidiknya harus dengan kasih sayang bukan kekerasan," pungkas dia.
Sebelumnya, Idiyanto memukul siswanya yang terlambat kemudian videonya viral di media sosial. Insiden pemukulan ini terjadi pada Selasa (11/2). Saat itu, banyak siswa yang terlambat dan dihukum dengan dijemur di tengah lapangan. Dalam video yang viral di media sosial, Idiyanto memukul bahu dan kepala salah seorang siswanya.
Aksi anarkis Idiyanto itu pun langsung mendapat kecaman dari pengguna media sosial. Video aksi penganiayaan yang dilakukan Idiyanto direkam salah seorang siswa, kemudian diunggah ke media sosial oleh seorang mantan siswa SMAN 12 Bekasi.