Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Ridwan Kamil soal Riverway Disebut Tak Realistis: Tunggu Tanggal Mainnya
10 Oktober 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menjawab pertanyaan beberapa pihak yang meragukan pembangunan riverway, atau transportasi sungai yang melintasi 13 sungai di Jakarta. RK masih yakin dengan programnya itu, dan rancangannya akan diunggah di medsosnya.
ADVERTISEMENT
“Sudah ada studi secara ilmiah nanti saya posting aja. Itu kan idenya dari zaman Pak Sutiyoso,” ucap RK di Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kesira, Jakarta Barat, Kamis (10/10).
Dari studi ilmiah tersebut, RK katakan terdapat minimal tiga ruas titik yang dilalui riverway, di antaranya Banjir Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat (BKB), dan Ciliwung.
“Studi ilmiah sudah ada minimal di tiga ruas BKT, BKB, dan Ciliwung. Kalau dibilang tidak realistis tunggu tanggal mainnya,” ucap RK.
Pada debat Pilkada Jakarta perdana, RK sempat membahas upaya pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) dalam menyelesaikan kemacetan yang terjadi di Jakarta.
Menurut RK ada dua ideologi atau pendekatan untuk mengatasi kemacetan. Pertama, adalah dengan memperbaiki fasilitas transportasi umum.
ADVERTISEMENT
“Ideologi memfasilitasi pergerakan MRT, LRT, TJ, bikeway dan lain sebagainya. Kemudian juga perluasan flyover masih dibutuhkan secara reality,” kata RK di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10).
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu juga mengungkapkan cara atasi kemacetan dengan mengurangi pergerakan warga dengan menyediakan fasilitas bisnis, belanja dengan merata.
Kunci Jakarta bebas dari macet menurutnya adalah membatasi pergerakan. Salah satu yang ia dorong adalah mengatur work from home bagi para karyawan.
“Orang (Jakarta) Selatan tinggalnya di selatan, tidak usah ke pusat, kerja di selatan, ngemal di selatan. Kemudian kita bergiliran yang namanya WFH, Senin industri media, Selasa industri hukum,” tuturnya.
“Sehingga mengurangi pergerakan. Digabung memfasilitasi pergerakan insyaallah mengurangi kemacetan,” tutup dia.
ADVERTISEMENT