Ridwan Kamil Susur Sungai Ciliwung, Mau Bikin Transportasi Air

3 Oktober 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Jakarta Ridwan Kamil susuri Sungai Ciliwung di Condet, Jakarta Timur pada Kamis (3/10). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Jakarta Ridwan Kamil susuri Sungai Ciliwung di Condet, Jakarta Timur pada Kamis (3/10). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil sambangi Padepokan Condet Ciliwung, Jakarta Timur pada Kamis (3/10). Di sini ia dengarkan keluhan warga Condet dan susuri Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil menyusuri sungai bersama tokoh padepokan, sejumlah warga, dan politikus PKS Mardani Ali Sera. Ia duduk di bagian paling depan perahu karet yang ditumpangi.
“Saya berangkat umrah dulu ya,” candanya sebelum berangkat.
Di atas perahu, ia sempat berpose dengan gaya satu jari yang menandakan nomor urutnya. Bersama rombongan ia berangkat susuri sungai.
Sebelumnya, di padepokan, Ridwan Kamil sempatkan berbincang dengan warga. Ia dengarkan keluhan-keluhan para tokoh padepokan.
Cagub Jakarta Ridwan Kamil susuri Sungai Ciliwung di Condet, Jakarta Timur pada Kamis (3/10). Foto: Abid Raihan/kumparan
Cagub Jakarta Ridwan Kamil susuri Sungai Ciliwung di Condet, Jakarta Timur pada Kamis (3/10). Foto: Abid Raihan/kumparan
Ketua padepokan, Ahmad Maulana menyampaikan perjuangan mereka membangun konservasi di 13 titik sungai di Jakarta. Selain itu, ia meminta Ridwan Kamil untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) di bantaran sungai.
“Singkatnya gini bang, saya sama teman-teman di Ciliwung kita bicara soal sungai Ciliwung berbicara tentang ruang terbuka hijau di bantaran sungai di Jakarta. Paling sulit RTH untuk anak-anak kita bermain bang. Ini juga jadi keluhan kita dari masyarakat yang belum tercapai di gubernur sebelumnya,” ujar dia pada RK.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga berharap agar Ciliwung dapat menjadi pusat perekonomian warga yang tinggal di pinggirnya. Ia tak ingin Condet jadi kawasan bisnis, harus jadi kawasan cagar budaya dan wisata.
Di sisi lain, salah satu tokoh Condet, Iwan merasa Pemda Jakarta memiliki dosa pada warga Condet. SK Gubernur yang sebelumnya menyebut Condet kawasan cagar budaya Jakarta malah dipindah ke Setu Babakan, sedangkan lahan Condet malah dibabat untuk bangunan.
Ia mengaku lahan Condet kini sudah diburu oleh pengusaha-pengusaha besar di Indonesia. Ia tak ingin hal itu terjadi.
Menurutnya, dulu secara aturan, lahan Condet hanya boleh didirikan bangunan sebesar 20%. 80% sisanya harus ruang terbuka hijau. Ia pun meminta RK berani kembalikan hal itu untuk Condet.
ADVERTISEMENT
“Jadi Pemda DKI punya dosa ke orang Condet, semoga Pak Ridwan Kamil bisa dengar warga Condet,” ujarnya.
“Sekarang Condet jadi perumahan, ada ruko 4 lantai di situ. Saya butuh Gubernur yang harus berani, mudah-mudahan RK berani,” pungkasnya.
Tokoh lainnya, Babeh Idin hanya berpesan singkat pada RK. Ia ingin 13 titik sungai di Jakarta dapat menjadi konservasi entrepreneur.
“Gua pesen sama Ridwan Kamil besok jadi Gubernur Jakarta. 13 sungai itu konservasi entrepreneur. Itu yang saya titipkan,” ujarnya.
Namun, sebelumnya ia berbicara panjang lebar pada Ridwan Kamil mengenai sejarah sungai di Indonesia. Menurutnya, dulu Sungai adalah “jalan tol” untuk mengirim rempah-rempah.
Ridwan Kamil pun ingin hal itu dikembalikan juga. Ia berencana bikin sungai menjadi salah satu pilihan warga Jakarta untuk berpergian.
ADVERTISEMENT
“Yang ingin saya inovasikan, mau mencoba mengembalikan ke jalur rempah-rempah tadi, buat jalur transportasi sungai. Nanti warga Jakarta tidak melulu lewat aspal, kalo ke titik tertentu lewat sungai. Saya akan coba kaji soal itu,” ungkapnya.
Dalam melakukannya, ia akan coba integrasikan dengan salah satu programnya, yaitu anggaran Rp 200 juta per RW per tahun. Menurutnya, RW-RW di Condet dapat dipandu untuk membangun pohon di bantaran sungai dengan uang itu.
“Nanti RW-nya dipandu, kalo di Ciliwung untuk bantaran sungai, Rp 200 juta itu untuk menanam pohon di bantaran sungai,” ujarnya.
Ia juga akan lakukan DKI: Desentralisasi, Kolaborasi, Inovasi untuk mewujudkan keinginan warga Condet.
Selain menyusuri sungai, RK juga sempat menanam pohon setelah mendengar keluhan para tokoh padepokan.
ADVERTISEMENT