Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ridwan Kamil Temui Ketum FBR: Belanja Masalah dan Diminta Jaga Kebudayaan Betawi
22 September 2024 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK) sowan ke Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), KH Lutfi Hakim, di Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (22/9).
ADVERTISEMENT
Lutfi yang merupakan seorang kiai menitip pelestarian budaya Betawi kepada RK.
“Sebagai orang Betawi ya saya harus menyuarakan aspirasi masyarakat Betawi, karena beliau biar bagaimanapun kalau misalnya Allah kasih jadi (Gubernur) ya masyarakat Betawi itu bagian dari kota Jakarta dan kebudayaan Betawi adalah kebudayaan inti kota Jakarta,” ujar Lutfi pada wartawan usai pertemuan keduanya.
Lutfi meminta RK untuk maksimalkan Pasal 31 Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta. Ia minta budaya Betawi jadi prioritas.
“Memaksimalkan amanah Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta, terutama pasal 31 tentang kewenangan pemajuan kebudayaan. Bagaimana budaya Betawi itu menjadi prioritas, karena biar bagaimanapun dia sudah terbukti merekatkan kehidupan berbangsa dan bernegara di Jakarta,” ujar Lutfi.
Dalam pertemuan ini, Lutfi belum dapat pastikan apakah FBR akan mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) atau tidak. Ia mengaku hanya bisa berikan jaminan keamanan Pilkada.
ADVERTISEMENT
“Kalau persoalan mendukung FBR punya mekanisme sendiri, sebab anggota saya juga banyak fungsionaris partai. Jadi tidak bisa dengan serta-merta saya secara jumawa memutuskan itu,” ujarnya.
“Kalau persoalan kamtibmas saya akan ambil kewenangan saya untuk memerintahkan semua teman-teman menjaga (Pilkada) itu,” sambungnya.
RK Mau Belanja Masalah
Sementara RK mengaku menemui Lutfi untuk belanja masalah. Ia mendatangi Lutfi karena dirinya merupakan seorang Kiai serta Ulama.
“Saya sampaikan sebagai calon gubernur tugas pertama adalah banyak mendengar daripada banyak bicara. Harus dapat ilmunya dari orang-orang yang berilmu. Beliau ulama, tegaknya negara kan karena mendengar selalu ilmu ulama. Agar pemimpin jadi adil,” ujarnya.
“Nah tadi saya diceritakan tentang sejarah Cakung, sejarah kolonial, sejarah tentang budayanya. Termasuk pengetahuan tentang bagaimana kelak, kalau takdirnya ada, di undang-undang DKJ itu sudah ada tentang pemulihaan kebudayaan Betawi melalui lembaga adat,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
RK dan Lutfi membahas tentang Jakarta milik semua pihak. Lebih lanjut, mereka juga membahas mengenai budaya hingga makanan khas Betawi.
“Yang lain-lain lebih membahas tentang bagaimana Jakarta ini milik semua pihak,” tuturnya.
“Jadi tentang budaya Betawi yang selalu jujur, tentang makanan, datang dari mana disebutkan untuk menunjukkan setoleran itu,” kata RK.