Ridwan Kamil Ungkap Cara Bikin Kawasan Kota Tua Makin Ramai

24 September 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Sabtu (13/4/2024). Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Sabtu (13/4/2024). Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), berkeliling di kawasan Kota Tua pada Selasa (24/9) siang. RK menyebut, penanganan Kota Tua masih belum maksimal.
ADVERTISEMENT
Padahal, Kota Tua merupakan salah satu warisan Jakarta pada zaman terdahulu. Tapi, tempat itu masih belum maksimal dalam aktivitas ekonomi hingga pariwisata.
"Kota Tua ini belum maksimal dalam pandangan kami dari sisi pergerakan ekonomi, aktivitas, dan destinasi pariwisatanya. Tadi saya ngobrol dengan para pemandu pariwisata ternyata ada asosiasinya, masih belum ramai lah kira-kira begitu dan masih banyak kendala-kendala yang sifatnya sosial ya," kata RK.
Foto udara wisatawan menikmati suasana Taman Fatahillah di Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Wisatawan bersepeda di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Tak hanya itu, RK menyoroti pedagang kaki lima yang masih belum teratur dan banyak bangunan kosong. Ia mengatakan, parkir di kawasan Kota Tua cukup mahal karena dikelola orang yang tidak bertanggung jawab.
Eks Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, pihaknya ingin membenahi masalah yang ada di kawasan tersebut dengan memberikan 'suntikan populasi' agar tempat itu lebih ramai.
ADVERTISEMENT
"Gagasan dari RIDO itu adalah menyuntikkan populasi. Kalau populasinya banyak, minimal tiga kali lipat pasti kawasan ini hidup," jelasnya.
RK menambahkan salah satu cara menyuntikkan populasi manusia lewat institusi pendidikan. Dia berjanji nantinya akan membangun universitas setara UPH dan Binus di tempat tersebut.
"Teori memasukkan institusi pendidikan seperti karawaci ada UPH jadi ramai kan atau kawasan-kawasan ada BINUS jadi ramai. Nah ini juga sama, kita cari. Hanya universitasnya kita pilih yang ada hubungan dengan ekonomi kreatif sebagai salah satu strategi kota global," ungkapnya.
"Mungkin kampus musik, kampus film, kampus kuliner, kampus digital. Tapi kalau hanya kampus tanpa hunian kan teorinya berulang, terjadi kemacetan orang datang ke sini," sambungnya.
Bacagub Jakarta, Ridwan Kamil di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Ridwan Kamil menyebut, dirinya sudah melihat ada sejumlah lahan kosong yang bisa dibuat hunian dan kampus. Lahan itu kini masih dikelola oleh salah satu BUMN.
ADVERTISEMENT
"Kita telaah ada beberapa lahan kosong bisa dibuat hunian tinggal. Jadi orang tinggalnya di sini, ngampusnya di sini, ngecafenya di sini bikin aktivitas kreatif di tengah jalan sini, di alun-alun, dan lain sebagainya. Nanti kita bicarakan karena sebagian besar asetnya milik BUMN itu siapa pun pemilik silakan saja tapi visi-misi kotanya harus satu frekuensi," ungkapnya.
Ia berharap Kota Tua bisa menjadi kota yang lebih nyaman selayaknya kota di Eropa yakni kawasan yang lebih nyaman dan minim polusi.
"Harapannya dalam 5 tahun harusnya kawasan ini hidup seperti kota-kota eropa, lebih nyaman, pohonnya kita banyakin juga untuk ngurangin polusi dan keteduhan Insyaallah menjadi tempat yang teristimewa dalam pembangunan Jakarta ke depan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT