Ridwan Kamil Ungkap Level Sebaran Virus Corona di Jabar: Bekasi Masuk Level 4

20 Mei 2020 15:39 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib Bandung serahkan bantuan penanganan virus corona kepada Pemprov Jabar. Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Persib Bandung serahkan bantuan penanganan virus corona kepada Pemprov Jabar. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya mengungkapkan data sebaran virus corona di 27 kabupaten/kota di wilayahnya yang masuk dalam level hitam, merah, kuning, biru, hingga hijau.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu memaparkan, persentase masing-masing level tiap kabupaten/kota bakal berbeda.
Kang Emil mengatakan, wilayah yang mendapatkan skor 8-11 akan masuk dalam level 5 yang ditandai dengan warna hitam. Lalu, skor 13-14 masuk ke dalam level 4 yang ditandai dengan warna merah.
Selanjutnya, wilayah dengan skor 15-17 masuk ke level 3 yang ditandai dengan warna kuning. Kemudian wilayah yang mendapat skor 18-20 masuk ke level 2 dengan warna biru dan terakhir wilayah yang mendapatkan skor 21-24 masuk ke level 1 yang ditandai dengan warna hijau.
Mantan Wali Kota Bandung itu menekankan, wilayah yang masuk level 5 dipastikan tidak diperbolehkan ada kegiatan sama sekali, wilayah dengan level 4 kegiatan hanya diperbolehkan berada di angka 30 persen.
ADVERTISEMENT
Lalu wilayah dengan level 3 kegiatan diperkenankan mencapai angka 60 persen, wilayah dengan level 2 diperkenankan berkegiatan 100 persen namun tak boleh berkerumun dan wilayah dengan level 1 merupakan kondisi normal.
"Kerumunan hanya boleh di level 1 warna hijau dan hasil kesimpulannya belum ada dari 27 kota dan kabupaten yang masuk ke level 1 warna hijau, maksimal ada di level 2 maka kami di provinsi memberikan rekomendasi salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah dan tidak di lapangan terbuka," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (20/5).
Namun, Emil belum menjelaskan secara rinci mengapa semakin tinggi skor penghitungan maka akan semakin baik wilayah tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Berikut ini perolehan skor yang diperoleh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat:
ADVERTISEMENT
Level 5 (Hitam):
Tidak ada.
Level 4 (Merah):
Kabupaten Bekasi skor 14, Kota Bekasi skor 12, dan Kota Cimahi skor 12.
Level 3 (Kuning):
Kabupaten Bandung skor 17, Kabupaten Bogor skor 16, Kabupaten Ciamis skor 17, Kabupaten Cianjur skor 16, Kabupaten Cirebon skor 16, Kabupaten Indramayu skor 17, Kabupaten Karawang skor 16, Kabupaten Kuningan skor 17, Kabupaten Majalengka skor 16, Kabupaten Purwakarta skor 15, Kabupaten Subang skor 16, Kabupaten Sukabumi skor 17, Kabupaten Tasikmalaya skor 17, Kota Bandung skor 16, Kota Banjar skor 15, Kota Bogor skor 16, Kota Cirebon skor 15, Kota Depok skor 16 dan Kota Tasikmalaya skor 17.
Level 2 (Biru):
Kabupaten Bandung Barat skor 18, Kabupaten Garut skor 18, Kabupaten Pangandaran skor 18, Kabupaten Sumedang skor 18 dan Kota Sukabumi skor 18.
ADVERTISEMENT
Level 1 (Hijau):
Tidak ada.
Berdasarkan data tersebut, Kang Emil mengatakan, masih ada sekitar 236 kecamatan atau sekitar 37,7 persen yang terdampak virus corona. Sedangkan 390 kecamatan atau 62,3 persennya sebaran virus corona tak begitu signifikan.
Selain kecamatan, Kang Emil memaparkan persentase kasus berdasarkan kelurahan dan pedesaan. Dari 5.800 desa dan kelurahan, ada 5,38 persen berada di kategori hitam, 18,3 persen di kategori merah, 54,9 persen di kategori kuning, 0,9 persen di kategori biru, dan 5,34 persen berada di kategori hijau yang terletak di wilayah Jabar bagian selatan.
"Alhamdulillah ada di desa-desa yang jauh utamanya di Jabar Selatan 5,34 persen untuk yang penduduk besar dan kategori hijau desa dan kelurahan yang penduduknya sedikit 15,63 persen," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Kang Emil memastikan, ada delapan indikator dalam menilai level kewaspadaan. Delapan level yang dimaksud seperti laju orang dalam pemantauan (ODP), laju pasien dalam pengawasan (PDP), hingga pergerakan lalu lintas yakni kemacetan.
"Ada delapan aspek yang dihitung, laju ODP per daerah dihitung juga per kelurahan, laju pasien dalam pengawasan juga dihitung nomor dua, laju kesembuhan dihitung, laju kematian dihitung, laju reproduksi dihitung dan laju transmisi atau kontak indeks dihitung, laju pergerakan kemacetan dan sebagainya dihitung, dan risiko geografis dihitung, totalnya ada delapan indikator," tuturnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona