Ridwan Kamil Waspadai Imported Case, Ketatkan Kedatangan Orang dari Luar Jabar

23 Juli 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan kini pihaknya fokus mencegah kasus corona yang penularannya dari luar wilayah atau imported case.
ADVERTISEMENT
Sehingga Emil -demikian ia disapa-, akan memperketat keluar masuk seseorang di Jabar.
"Karena banyaknya kasus impor dari orang luar Jawa Barat, kita akan mengetatkan kedatangan-kedatangan dan keluar orang-orang, dari dan keluar Jawa Barat. Begitu terkendali, Jawa Barat akan jauh lebih baik," kata Emil, melalui keterangannya, Kamis (23/7).
Selain itu, kata Emil, pencegahan penularan di tempat risiko tinggi seperti destinasi wisata, pasar, dan stasiun juga terus dilakukan. Caranya dengan menggelar tes masif corona.
Emil menyatakan memasuki masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB), kegiatan ekonomi di Jabar mulai berjalan secara bertahap. Namun pembukaan kegiatan ekonomi bakal disertai pengendalian risiko penularan corona.
Penumpang menunggu untuk memasuki gerbong saat penyemprotan disinfektan pada gerbong Kereta Argo Parahyangan di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
"Kajian kita, yang terkoreksi paling tinggi (di angka) -4% itu industri, maka kemarin berita baik ada industri groundbreaking di Subang, menandai mereka sudah optimis dengan pengendalian COVID-19 di Jabar dan optimis dengan kualitas ekonomi industri," kata Emil.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengapresiasi kinerja Gugus Tugas COVID-19 Jabar dalam penanganan corona. Sehingga banyak pujian yang didapat melalui lagu hingga TikTok. Meski demikian, Emil menegaskan agar Gugus Tugas bekerja bukan untuk mencari pujian.
"Kita kerja itu tidak untuk cari pujian. Orang mengapresiasi itu macam-macam. Ada yang bikin lagu ke saya, mendoakan, ada yang bikin tiktok, bikin surat, ada yang juga menaikkan elektabilitas. Jadi bagi saya itu hanya cerminan saja," pungkasnya.
***