Ridwan Soplanit Cerita Kondisi TKP Duren Tiga: Sambo Murung, Seperti Mau Nangis

3 November 2022 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, menceritakan peristiwa saat ia tiba di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, lokasi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, 8 Juli 2022 sore. Dia mengingat betul ekspresi Ferdy Sambo pada sore itu.
ADVERTISEMENT
"Saat itu saya lihat Ferdy Sambo itu dia mukanya agak sedikit murung," kata Ridwan saat bersaksi di persidangan kasus obstruction of justice pembunuhan Yosua untuk terdakwa Irfan Widyanto, Kamis (3/11).
Ridwan mengatakan, suasana di lokasi tegang. Beberapa orang berdiri di garasi rumah usai peristiwa terjadi. Posisi Sambo berada di bagian paling dalam dari garasi tersebut.
Saat itu, Ridwan mengaku tak merasakan adanya keganjilan. Namun berubah 180 derajat usai mendengar bisikan dari sang mantan jenderal bintang 2, Sambo.
"Pada saat masuk lewat dapur karena batas antara pintu dapur dengan ruangan tengah ada batasan Yang Mulia. Ada akses, dia (Sambo) mulai berbisik. 'Tadi ada kejadian tembak menembak antara anggota saya'," kata Sambo.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit. Foto: Dok. Istimewa
Ridwan pun menanyakan, siapa yang menembak. Dijelaskan bahwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu melakukan penembakan dari lantai 2 rumah ke arah Yosua. Saat itu, terjadi baku tembak.
ADVERTISEMENT
Dia pun melihat ada jenazah Yosua di lokasi kejadian dalam posisi meninggal.
"Ini sebenarnya ini kejadian akibat dari istri saya dilecehkan," kata Ridwan menirukan ucapan Sambo.
Ridwan kemudian mengobrol soal seputar peristiwa tersebut dengan Sambo. Saat mengobrol itu, Sambo terlihat geram.
"Sambil ngobrol tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras, kemudian kepalanya nyandar di tembok. Dan dia kembali lihat saya. Saya liat Ferdy Sambo matanya udah berkaca-kaca seperti sudah mau menangis. Tampak sedih," kata Ridwan.
Garis polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Setelahnya, Ridwan meminta izin ke Sambo, untuk membawa tim olah TKP Polres Jakarta Selatan ke rumah dinasnya.
"Mohon izin jenderal saya harus segera panggil tim olah TKP saya," kata Ridwan.
Olah TKP pun kemudian dilakukan. Sejumlah bukti diamankan, mulai dari dua pucuk senjata api jenis pistol, peluru, hingga 10 buah selongsong.
ADVERTISEMENT