Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rikwanto soal Polisi di Palangka Raya Bunuh-Curi Warga: Mafioso Aja Gak Begitu
17 Desember 2024 14:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR dari Golkar Irjen (Purn) Rikwanto saat RDP dengan Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Djoko Poerwanto menyoroti kasus pembunuhan dan pencurian mobil terhadap warga bernama Budiman Arisandi oleh Anggota Sampta Polres Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto
ADVERTISEMENT
Rikwanto heran dengan Polri yang memberi senjata dengan mudah pada anggotanya. Senjata itu kemudian digunakan untuk membunuh warga.
"Kenapa begitu mudahnya anggota Polri pegang senjata kemudian menggunakannya kepada pihak lain?" kata Rikwanto dalam RDP yang digelar di DPR RI pada Selasa (17/13).
Rikwanto bahkan membandingkan sikap anggota Polres Palangka Raya itu dengan tindakan seorang mafia. Menurutnya, sikap Brigadir Anton itu lebih rendah dari seorang mafia.
"Mudah saja dia, putar sana tau-tau dor, putar lagi tau-tau dor, ini gak umum. Mafioso saja gak begitu mungkin, ini anggota Polri kok seperti itu," ujarnya.
Mantan jenderal bintang dua itu pun meminta Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto, agar tak hanya memeriksa Anton tapi juga anggotanya yang lain. Ia mendesak, peristiwa serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Coba digali kembali, bukan hanya ke anggota yang sekarang tapi ke anggota seluruhnya," ujar dia.
Aksi penembakan itu bermula ketika Anton dan Haryono bertemu dengan korban di KM 39 Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya. Ketika bertemu dengan korban, Anton memberi tahu korban bahwa dirinya merupakan anggota polisi dan mendapat informasi adanya pungli di Pos Lantas 38.
Korban diminta untuk naik ke mobil jenis Sigra oleh Anton untuk mendatangi lokasi pungli itu. Sementara, mobil jenis Grand Max yang dipakai korban ditinggal. Mobil Sigra yang dikemudikan Haryono melaju ke arah Kasongan. Saat itu, korban duduk di samping Haryono, sedangkan Anton berada di kursi belakang.
Namun, belum sampai di Kasongan, Anton meminta Haryono untuk memutar arah kendaraan. Ketika itulah, Anton meletuskan tembakan pertamanya. Tak berselang lama, tembakan kedua kembali diletuskan oleh Anton.
ADVERTISEMENT