Rindu Diduga Tewas Usai Dihukum Squat Jump 100 Kali karena Tak Hafal Alkitab

27 September 2024 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi mayat perempuan. Foto: Artem Furman/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat perempuan. Foto: Artem Furman/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Yuliana Derma Padang, ibu siswa SMP N 1 STM Hilir bernama Rindu Syahputra Sinaga (14) tewas diduga usai dihukum gurunya melakukan squat jump sebanyak 100 kali.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita soal keluhan Rindu sebelum meninggal. Yuliana mengatakan, anaknya sempat mengeluh dihukum guru agamanya karena tak menghafal alkitab.
“Dihukum squat jump, 100 kali anak saya cakap (bilang). Gara-gara dibilang anak saya, dia disuruh menghafal Alkitab, dia tidak hafal. Jadi dia dihukumnya. Ini pertama kalinya,” kata Yuliana, Jumat (27/9).
Yuliana mengaku tak tahu nama guru tersebut. “Saya tak tahu (namanya) tapi dia guru agama,” sambungnya.
Rindu dihukum pada Kamis (19/9) lalu. Sepulang sekolah, ia pun langsung mengeluh sakit. Akibat hukuman itu, Rindu mengeluh tak enak badan. Mulai dari sakit kaki hingga demam tinggi.
Rindu pun sempat dibawa ke klinik. Namun, kondisinya tak membaik. Lalu, dibawa ke RS Sembiring di Kecamatan Deli Tua.
ADVERTISEMENT
“Saya bawa ke klinik lagi. Klinik merujuk ke RS Sembiring di Deli Tua. Hari Kamis (26/7) pagi setengah 7 kurang anak saya sudah tidak ada lagi, meninggal dunia,” kata dia.
Curhat Rindu Sebelum Tewas ke Ibunda
Yuliana juga bercerita momen sebelum Rindu meninggal dunia.
“Anak saya waktu masih sakit bilang ‘mak kakiku sakit sekali, penjarakan lah guru itu mak biar dia jangan biasa begitu’,” kata Yuliana.
“Jadi kami memohon kepada pihak hukum tolong kasus ini diusut supaya ke depannya tak terjadi seperti ini lagi,” sambungnya.
Yuliana meyakini anaknya itu tewas lantaran hukuman yang diberikan oleh salah seorang guru. Keyakinannya itu muncul lantaran keluhan yang disampaikan oleh anaknya sebelumnya meninggal.
Terkait insiden ini, Kasat Reskrim Polres Deli Serdang Kompol Risqi Akbar mengaku sedang melakukan pengecekan.
ADVERTISEMENT
“Sedang kami selidiki, anggota kami masih di lapangan,” kata Risqi saat dikonfirmasi.