Rip Current Ada di Semua Pantai Gunungkidul, BPBD Minta Wisatawan Patuhi Petugas

29 Januari 2025 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas
ADVERTISEMENT
13 siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, hanyut karena terseret rip current Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (28/1). Sebanyak 9 orang berhasil diselamatkan dan 4 orang ditemukan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan seluruh pantai di Gunungkidul memiliki rip current.
"Rip current itu berbahaya. Setiap pantai (di Gunungkidul) ada. (Tidak hanya Pantai Drini) hampir semua pantai ada (rip current) ," kata Noviar melalui sambungan telepon, Rabu (29/1).
Noviar menjelaskan di Gunungkidul terdapat 30-an pantai. Terlebih di Gunungkidul banyak karang, sehingga jika orang hanyut bisa saja tersangkut di karang.
Tak hanya di Gunungkidul, rip current menurut Noviar juga ada di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul.
"Parangtritis rip current-nya pasir, jadi berpindah-pindah," kata Noviar.
Lanjut Noviar, rip current juga ada di pantai selatan di luar DIY, seperti Jawa Tengah.
"Pantai selatan pokoknya sampai ke Cilacap sana juga ada itu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Orang awam melihat air laut tenang padahal arus bawah di rip current kencang.
"Karena arus balik itu. Kelihatannya memang arus bawahnya lebih kencang tetapi arus atasnya kelihatan tenang. Itu yang tidak disadari wisatawan," ujarnya.
Ke depan edukasi ke wisatawan akan ditingkatkan. Sebenarnya petugas sudah selalu standby serta mengingatkan wisatawan. Namun, banyak wisatawan yang ngeyel.
"Ternyata memang dari wisatawannya yang tidak mau mendengar," ujarnya.
Pelaku wisata yang membawa wisatawan ke objek wisata menurut Noviar harus menyampaikan bahaya apa saja di objek wisata yang mereka tuju.
"Jadi tidak sekadar membawa ke sana (tempat wisata) terus dilepas di situ. Itu yang ke depannya harus memang pelaku wisata mengedukasi," jelasnya.
Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas

Rip Current

Berdasarkan informasi dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG, rip current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai.
ADVERTISEMENT
Saking kuatnya bahkan dapat menyapu perenang andal. "Mereka bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut," lanjutnya.
Masih dalam penjelasan Pusat Meteorologi Maritim BMKG, rip current terjadi karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.
Soal kecepatan arus dipengaruhi oleh kondisi gelombang, pasang surut, serta bentuk pantai.
"Rip current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter/detik. Sehingga tentu saja sangat amat berbahaya bagi pengunjung pantai," jelasnya.