Riset CDC: Penyintas COVID-19 Berisiko 2 Kali Lipat Alami Penyumbatan di Paru

25 Mei 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melakukan penelitian mengenai kondisi pasca COVID pada orang dewasa dan lansia penyintas COVID-19 dengan rentang usia 18-65 tahun. Apa hasilnya?
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan karena banyaknya penyintas COVID-19 yang melaporkan adanya gejala jangka panjang atau long COVID yang timbul setelah terinfeksi COVID-19. Umumnya hal ini muncul 4 minggu setelah terinfeksi COVID-19 akut.
Dikutip dari Morbidity and Mortality Weekly Report CDC, Rabu (25/5), orang yang selamat dari COVID-19 memiliki risiko dua kali lipat untuk terkena emboli paru atau penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru dan permasalahan pernafasan lainnya.
Dalam jurnal tersebut juga tertulis bahwa satu dari empat penyintas COVID-19 yang berusia 65 tahun mengalami setidaknya satu kondisi insiden yang mungkin disebabkan oleh COVID-19 sebelumnya.
"Kondisi insiden yang mungkin terjadi pada penyintas COVID-19 yaitu seperti tanda dan gejala gangguan muskuloskeletal, neurologis, psikiatri, emboli (penyumbatan) paru akut, hingga gejala pernapasan," demikian keterangan CDC.
ADVERTISEMENT
Beberapa masalah kesehatan tersebut dapat muncul pada lansia yang mengalami gejala berkepanjangan serta disfungsi organ setelah terinfeksi COVID-19.
Tentunya beberapa gejala penyakit yang timbul sebagai efek dari long COVID tersebut sangatlah berbahaya bagi kondisi kesehatan tubuh para penyintas COVID-19, khususnya kaum lansia yang usianya sangat rentan.
Maka dari itu, diperlukannya strategi pencegahan COVID-19 agar kasus terinfeksinya tidak semakin bertambah terutama pada kaum lansia. Kelompok lansia cenderung lebih mudah terinfeksi ataupun terkena penyakit karena imunitas dalam tubuh tidak sekuat kelompok dewasa.
Selain itu, juga diperlukannya penilaian dan pengawasan secara rutin untuk kondisi pasca COVID bagi para penyintas COVID-19. Pengawasan rutin bertujuan agar dapat mengetahui efek long COVID yang muncul dalam tubuh seseorang agar segera mendapat penanganan.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia