Risma Akan Bagikan Peta Jalur Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi

17 Mei 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kendaraan yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kendaraan yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa jalur lahar Gunung Marapi, Sumatera Barat, melewati permukiman warga. Hal itu diketahui dengan menggunakan metode geo-tagging yang didapat dari Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami dapat data Kementerian ESDM tentang bagaimana perilaku dari Gunung Merapi ini, terus terang sempat saat itu terpikir kok aneh, begitu banyak kabupaten yang terkena,” kata Risma di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (17/5).
Risma menyebut jalur lahar Gunung Merapi ini lebih banyak dibanding gunung berapi lainnya. Ia mencontohkan Gunung Semeru di Jatim yang tak begitu memiliki banyak jalur lahar.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat konferensi pers update penanganan bencana banjir lahar dingin Sumatera Barat di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (17/5/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Risma mengatakan, peta geo-tagging tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat agar mengetahui potensi bahaya apabila terjadi bencana susulan.
“Saya juga sedang menyiapkan peta ini bisa diakses oleh masyarakat sehingga masyarakat mengetahui posisinya dengan melakukan geotag kemudian melakukan yang seperti saya lakukan kemarin, ‘saya di sini aman apa ndak’ gitu,” ujar politikus PDIP ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Risma juga menyebut dalam upaya mencegah jatuhnya korban lebih banyak apabila ada bencana serupa, pihaknya bakal membuat papan penunjuk daerah yang termasuk zona merah sekaligus papan penunjuk jalur evakuasi.
Kondisi usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
“Kalau kondisinya sudah relatif tenang saya sampaikan, yang pertama kita harus memberikan tanda-tanda bahwa ini jalur lahar dingin. Nah, yang kedua, jalur untuk evakuasi,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, per Rabu (15/5) pukul 12.10 WIB, korban tewas bertambah menjadi 67 orang.
Selain itu, masih ada 20 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang dan 44 orang lain luka-luka.