Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Risma Akan Bagikan Peta Jalur Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi
17 Mei 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kondisi kendaraan yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hxrhw13aywwy4bagb90fvt6m.jpg)
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa jalur lahar Gunung Marapi, Sumatera Barat, melewati permukiman warga. Hal itu diketahui dengan menggunakan metode geo-tagging yang didapat dari Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami dapat data Kementerian ESDM tentang bagaimana perilaku dari Gunung Merapi ini, terus terang sempat saat itu terpikir kok aneh, begitu banyak kabupaten yang terkena,” kata Risma di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (17/5).
Risma menyebut jalur lahar Gunung Merapi ini lebih banyak dibanding gunung berapi lainnya. Ia mencontohkan Gunung Semeru di Jatim yang tak begitu memiliki banyak jalur lahar.
Risma mengatakan, peta geo-tagging tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat agar mengetahui potensi bahaya apabila terjadi bencana susulan.
“Saya juga sedang menyiapkan peta ini bisa diakses oleh masyarakat sehingga masyarakat mengetahui posisinya dengan melakukan geotag kemudian melakukan yang seperti saya lakukan kemarin, ‘saya di sini aman apa ndak’ gitu,” ujar politikus PDIP ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Risma juga menyebut dalam upaya mencegah jatuhnya korban lebih banyak apabila ada bencana serupa, pihaknya bakal membuat papan penunjuk daerah yang termasuk zona merah sekaligus papan penunjuk jalur evakuasi.
“Kalau kondisinya sudah relatif tenang saya sampaikan, yang pertama kita harus memberikan tanda-tanda bahwa ini jalur lahar dingin. Nah, yang kedua, jalur untuk evakuasi,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, per Rabu (15/5) pukul 12.10 WIB, korban tewas bertambah menjadi 67 orang.
Selain itu, masih ada 20 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang dan 44 orang lain luka-luka.