Risma Bersyukur Kemensos Digeledah KPK: Saya Jadi Mudah Ingatkan Jajaran

24 Mei 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat konferensi tentang penggeledahan gedung Kementerian Sosial oleh KPK di Jakarta, Rabu (24/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat konferensi tentang penggeledahan gedung Kementerian Sosial oleh KPK di Jakarta, Rabu (24/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma mengaku senang KPK menggeledah kantornya. Penggeledahan itu terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi bansos beras.
ADVERTISEMENT
Risma bersyukur karena dengan adanya penggeledahan itu maka dia akan bisa mudah mengingatkan jajarannya untuk bekerja secara profesional.
"Makanya, di sini, teman-teman Kemensos, saya bersyukur kemarin kejadian kemarin, mungkin bagi orang lain itu aib atau apa, saya bersyukur kenapa, saya biar mudah ingatkan teman-teman Kemensos," kata Risma kepada wartawan di kantornya, Rabu (24/5).
"Kalau ada yang tidak percaya dengan apa yang saya inginkan, mereka sekarang mungkin berubah pikiran, oh ternyata begitu, saya senang terus terang," sambungnya.
Penggeledahan KPK terkait penyidikan dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020 sampai dengan 2021 di Kemensos RI.
Ilustrasi Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Risma mengaku memang tidak sepakat dengan penyaluran bansos berupa barang, termasuk beras. Sebab, menurut dia, pengawasannya akan sangat rumit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia pun diberi amanat oleh Presiden Jokowi agar bansos yang diberikan berbentuk uang. Menurut Risma, hal itu disampaikan langsung Jokowi tak lama usai dirinya dilantik pada Desember 2020.
Kader PDIP itu pun menyatakan bahwa dirinya seringkali mengingatkan jajaran Kemensos untuk tidak main-main dengan bansos.
"Makanya saya senang (ada penggeledahan KPK), biar teman-teman Kemensos juga tahu, kalau mereka tidak nurut apa yang saya sampaikan kejadian itu akan berulang, tapi bahwa niat atau apa pun itu tidak ada dari saya, niat aja enggak ada," papar Risma.
Menurut Risma, nasihat itu selalu disampaikannya kepada jajarannya. Bahkan sejak dirinya menjabat Wali Kota Surabaya.
"Kalau orang-orang pemkot, dulu saya ngomong gini, 'tolong lurah, camat, kepala dinas, cari orang yang memang butuh bantuan kita, jangan menyakiti mereka. Nanti kalau saya di Padang Mahsyar saya dipanggil malaikat, saya ditanya 'Risma kamu tidak bisa masuk surga, kamu sana ke neraka dulu, karena saat kamu jadi wali kota kamu ini ini ini', saya akan jawab saya sudah ingatkan itu kepala dinas, saya akan sampaikan itu," papar dia.
ADVERTISEMENT
Terkait penggeledahan ini, KPK membenarkannya. Penyidik menemukan bukti berupa dokumen dan bukti elektronik terkait perkara.
KPK sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Salah satu tersangkanya disebut-sebut ialah Kuncoro Wibowo.
Ia menjabat sebagai direktur utama BUMN dalam bidang logistik, Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistic selama 3 tahun setengah sampai Desember 2021 lalu.
Terkait status tersangka tersebut, Kuncoro belum memberikan pernyataan ke publik. Ia sempat menjabat Dirut Transjakarta sekitar 2 bulan sebelum akhirnya mundur.
Belum ada informasi resmi yang disampaikan oleh KPK terkait status Kuncoro. KPK hanya membenarkan bahwa kasus tersebut sudah naik penyidikan.
Belum ada pernyataan dari Kuncoro terkait kasus tersebut. Saat ini, Kuncoro belum ditahan KPK.