Risma Keluhkan Anggaran Bansos 2023 Hanya Rp 50 M: Maret Sudah Keluar Rp 22 M

28 Maret 2023 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di dapur umum pemkot Surabaya, Jumat (29/5).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di dapur umum pemkot Surabaya, Jumat (29/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku khawatir dengan anggaran bantuan sosial (bansos) bencana untuk tahun 2023 yang hanya Rp 50 miliar. Padahal hingga hari ini, kata Risma, anggaran tersebut sudah terpakai hampir setengahnya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian realisasi bansos bencana dan ketersediaan bantuan (buffer stock). Terus terang yang saya takutkan ini karena anggaran 2023 itu hanya Rp 50 miliar. Sementara sampai dekat Maret itu sudah keluar anggaran Rp 22 miliar," kata Risma dalam rapat dengan komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Selasa (28/3).
Risma mengaku akan berusaha mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan. Sebab ia khawatir anggaran tersebut bisa habis di tengah tahun 2023.
"Jadi kurang lebih sisanya hanya Rp 3 miliar. Yang saya khawatir Juli sudah tidak bisa kami bantu. Saya sudah mengajukan untuk tambahan anggaran ini dua kali. Baik sekali lagi saya ajukan," kata politikus PDIP itu.
Dia menjelaskan rata-rata kebutuhan untuk pemenuhan ketersedian anggaran sebesar Rp 17 miliar setiap bulannya. Ia juga menyebut pada 2022 Kemensos mendapatkan anggaran sebesar Rp 78 miliar pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
"Nah, ini rata-rata kebutuhan per bulan ini Rp 17 miliar kalau rata-rata untuk buffer stock, kemudian saldo buffer stock logistik 2022 itu Rp 78 miliar. Ini tersebar di seluruh Indonesia, anggarannya Rp 70 miliar 2023," tutur dia.
"Jadi jumlah pagu buffer stock Rp 149 miliar. Jadi estimasi buffer stock yang dapat terpenuhi sampai dengan Agustus kurang lebih 8,6 hanya 8,6 bulan," jelas dia lagi.
Ia mencontohkan jika terjadi bencana di NTB maka tak mungkin Kemensos membawa ketersediaan bantuan dari Aceh yang letaknya sangat jauh dari lokasi bencana. Buffer stock yang akan diambil adalah buffer stock dari wilayah terdekat.
"Tapi itu juga berat kalau misalkan yang kita sebesar itu misal Pulau Selayar di Nias, di Mentawai itu kita sebar begitu. Jadi kalau kejadiannya misalnya di NTB, kami tak mungkin ambil buffer stock dari daerah-daerah jauh [seperti] Aceh. Itu enggak mungkin," tandasnya.
ADVERTISEMENT