Risma Marah-marah Lagi, Kali Ini di Lombok Timur Sambil Dikerubungi Warga

14 Oktober 2021 14:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma lagi-lagi marah di hadapan banyak orang. Kali ini terjadi di Kabupaten Lombok Timur, pada Rabu (13/10).
ADVERTISEMENT
Risma bersama rombongan sedang berkunjung terkait pengecekan penyaluran bantuan sosial (Bansos) dan juga evaluasi pemadanan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dia kemudian datang ke salah satu penginapan di Desa Tetebatu Selatan. Di penginapan itu juga sekaligus merupakan tempat penyaluran atau supplier Bantuan Sosial Pangan Non Tunai (BPNT).
Sesampainya di sana, Risma langsung dikerubungi sejumlah orang yang mengaku mahasiswa dan gabungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka berteriak ke arah Risma.
Video kericuhan itu pun beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Risma sempat adu mulut dengan salah seorang yang mengaku mahasiswa bernama Rohman Rofiki terkait data penerimaan Bansos di Lombok Timur.
Kemudian, Risma tiba-tiba membentak Rohman. Rohman sontak membalas bentakan Risma itu. "Ini Lombok Timur, Bu, jangan bentak-bentak," kata Rohman.
ADVERTISEMENT
Risma pun menimpali Rohman dengan nada cukup lantang.
"Baik-baik caranya. Mana buktinya kamu. Mana data supplier (BPNT). Data mana? Kamu kan butuh dimasukkan ke dalam data. Mari buktikan," kata Risma kepada Rohman di tengah kerumunan sejumlah aparat dan awak media.
Rohman pada saat itu mempertanyakan kenapa Risma datang ke rumah supplier oknum BPNT yang dianggapnya sering menyalurkan bansos tak tepat sasaran.
"Kami mempertanyakan kenapa ibu datang ke tempat supplier di sini" ujar Rohman.
Risma pun menjawab. "Apakah ini tempat oknum supplier. Tahu apa di sini? Itu yang berhak kami tanyakan," kata Risma sambil menunjuk Rohman.
Aparat polisi bersama sejumlah jajaran kementerian sosial mencoba menenangkan situasi di lapangan dengan meminta Rohman tidak membentak Risma.
ADVERTISEMENT
"Kamu tenang," kata polisi dalam video tersebut.
"Sebentar, kamu jangan fitnah aku iya? Dengerin. Kamu boleh ngomong, saya juga berhak ngomong," ujar Risma menimpali tuduhan mahasiswa tersebut.
Risma pun menjelaskan bahwa ia mendatangi Desa Tetebatu karena ada niat baik untuk memberikan arahan dan merapikan semua 'pemain' yang membuat bansos tak tersalurkan dengan baik. Khususnya pada penerima BPNT.
"Ngapain saya ke sini itu, pertama untuk merapikan (data BPNT). Yang kedua, saya tidak tahu ini rumah supplier atau tidak. Saya menteri, tidak urus ini. Ketiga kalau ada yang mau memperjuangkan (penerima BPNT), silakan data, saya terima. Sekarang saya tunggu," ujar Risma.
Ujar kericuhan itu, Risma bersama timnya langsung bergegas pergi.
Diwawancarai terpisah, Rohman, yang mengaku sebagai Koordinator Aksi Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani tidak berniat membentak Mensos Risma.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya mau berdialog, tidak ada undangan dan sebagainya, iya kami terobos (rombongan), kami tidak bisa berdialog dengan Risma untuk menyampaikan carut marutnya bantuan sosial yang ada di Lombok Timur," kata Rohman.
Sebelumnya bersama Aliansi Mahasiswa Lombok Timur, Rohman kerap menyuarakan kondisi bantuan sosial yang tidak tepat ke Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur.
"Tapi apa? Kadis Sosial menantang kami. Mereka seperti mendiskreditkan kami. Kita dianggap aksi untuk minta jatah-lah," kata Rohman.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews