Risma: Panti Jompo Itu Budaya Luar Negeri, Saya Tak Mau Anak Buang Orang Tuanya

29 Mei 2024 13:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Risma Hadiri Puncak Acara Hari Lanjut Usia Nasional ke-28 di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (29/5). Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Risma Hadiri Puncak Acara Hari Lanjut Usia Nasional ke-28 di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (29/5). Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini menolak konsep panti jompo. Menurutnya, itu bukan bagian dari budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Risma saat menghadiri acara Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Kabupaten Aceh Utara pada Rabu (29/5).
"Panti jompo itu budaya luar negeri. Sebetulnya menurut saya, saya tidak setuju. Tidak sesuai dengan budaya kita," kata Risma usai sambutannya, kepada wartawan.
"Nanti banyak anak yang berpikir, oh sudah, orang tua bisa ditinggal di sana. Apa iya seperti itu? Budaya kita, agama kita tidak mengajarkan seperti itu," lanjutnya.
Risma menekankan pentingnya mengembalikan nilai-nilai tradisional yang menghormati dan merawat orang tua dalam keluarga.
"Dulu nenek moyang kita menjadikan kita baik-baik, kenapa sekarang berubah? Apa iya karena kesibukan?" tanyanya.
Mensos Risma Hadiri Puncak Acara Hari Lanjut Usia Nasional ke-28 di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (29/5). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Lebih lanjut, Risma menceritakan pengalamannya mengunjungi seorang lansia yang menderita stroke dan ditelantarkan oleh anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya ajarkan kepada anak-anak kita untuk lebih perhatian kepada orang tua. Saya pernah mengunjungi orang tua yang stroke ditinggal saja, padahal anaknya mampu merawat," ungkapnya.
Risma menegaskan bahwa dia memiliki bukti atas kejadian tersebut. "Saya punya buktinya saat dia sembuh dari stroke. Saya tanyakan, Ibu mau pulang kembali ke anak? Dia jawab, 'Saya tidak mau,'" ceritanya.
Dalam kesempatan itu, Risma juga mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap orang tua dan lansia.
"Saya tidak mau lagi ada seorang anak membuang orang tuanya, padahal dia mampu merawatnya," tegasnya.