Risma soal Warga Adang Truk Sembako Gempa Sulbar: Bukan Penjarahan, Mereka Lapar

16 Januari 2021 18:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Tri Rismaharini. Foto: Kemensos RI
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Tri Rismaharini. Foto: Kemensos RI
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma, angkat bicara mengenai viralnya video warga yang mengadang truk atau kendaraan pengangkut sembako untuk korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
ADVERTISEMENT
Video yang beredar di media sosial itu disebut sebagai aksi penjarahan.
Risma menegaskan aksi warga tersebut bukan penjarahan. Ia menyebut warga yang berada di video juga korban gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Menurut Risma, mereka sudah kadung kelaparan dan terpaksa mengambil sembako yang hendak didistribusikan.
"Karena kemarin itu (akses) terputus ya. Terputus antara Makassar dengan Mamuju itu terputus karena ada longsoran. Mungkin sekarang baru mulai dikerjakan. Sehingga, (distribusi) bahan kebutuhan pangan kita harus muter," ujar Risma di sebuah rumah makan di Surabaya, Sabtu (16/1).
"Mutar kurang lebih 6 jam. Jadi baru tadi pagi itu sampai karena mestinya 9 jam tapi karena ditambah muter 6 jam jadi baru tadi pagi sampe. Kemudian kita baru bisa membagi," lanjut Risma. Risma mengatakan, bantuan itu memang didistribusikan Kemensos dari Makasar dan Palu. Sedianya perjalanan dari Palu ke Majene hanya membutuhkan waktu 7 jam. Karena akses jalan putus akibat gempa, alhasil bantuan yang sedianya tiba pada Jumat (15/1) malam, baru sampai Sabtu (16/1) pagi.
ADVERTISEMENT
"Jadi mungkin mereka juga memang kelaparan kondisinya. Jadi sekali lagi bukan penjarahan. Karena kita harus membaca situasi. Karena tidak ada pasar yang buka. Tidak ada toko yang buka karena semua takut sehingga semua  mengungsi," ujar Risma.
"Nah, semua bahan makanan yang kita bawa itu ada dari Palu dari Makassar. Sekali lagi itu bukan penjarahan," kata Risma.
Risma memprediksi lokasi di video viral yang menyebut warga menjarah itu berada di Majene saat hendak ke Mamuju.
Lebih lanjut dia meminta warga agar jangan salah tafsir terkait video yang disebut sebagai penjarahan itu.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: