'Ritual' dan Sederet Persyaratan di Balik Atraksi Ekstrem Pagar Nusa

21 Mei 2018 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Atraksi Perguruan Pagar Nusa di MTs Al-Kholil NU Berau, Kalimantan Timur, yang berujung maut menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Atraksi berbahaya harus benar-benar disiapkan dengan matang dan dilakukan oleh orang-orang terlatih.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya bagi Perguruan Pagar Nusa, atraksi bukanlah hal baru. Mengingat perguruan bernama lengkap Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa ini sudah berdiri sejak tahun 1986 dan sudah malang melintang di dunia persilatan tanah air.
kumparan berkunjung ke Perguruan Pagar Nusa wilayah DKI Jakarta yang berkantor di gedung PBNU. Di sela-sela latihan di atap gedung PBNU, pelatih dan anggota menceritakan aktivitas latihan mereka.
Salah satu pelatih, Muhammad Saifi (30), menjelaskan ada banyak jenjang latihan yang harus diikuti oleh para anggota. Dari latihan fisik, pernapasan, teknik silat, hingga ilmu tenaga dalam.
"Untuk pernapasan sebenarnya waktu baru masuk sudah dilatih bertahap, kalau tenaga dalam masih ada jenjang lagi. Kira-kira 3 tahunan baru kita kasih wiridan atau pondasinya," ujar Saifi, Rabu (9/5).
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Saifi menjelaskan, penguasaan ilmu tenaga dalam tidak hanya dibutuhkan kekuatan fisik, namun juga batin dan mental. Oleh karena itu ada bekal wirid sebagai pondasi ilmu tenaga dalam.
ADVERTISEMENT
Bahkan jika sudah menguasai ilmu tenaga dalam dan hendak atraksi, anggota harus berpuasa dan melakukan sejumlah wirid telebih dahulu.
Selain itu para anggota yang akan diajarkan ilmu tenaga dalam juga harus berakhlak baik. Mereka harus mampu berpikir dan bertindak bijak, tidak gegabah. Syarat lainnya, tentu saja harus menguasai teknik dan ilmu silat yang sudah diajarkan.
"Pagar Nusa mengedepankan selalu akhlakul karimah, bagaimana yang muda menghormati yang tua, begitupun yang tua juga sebaliknya," ujarnya.
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Saifi menyebut, atraksi Pagar Nusa berbeda dengan debus. Sebab ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum para anggota Pagar Nusa beraksi. "Minimal (persiapan) 1 bulan sebelum hari H," ujarnya.
Menurut Saifi, sejauh ini aksi Pagar Nusa Jakarta tak pernah memakan korban. Mereka selalu melakukan persiapan jauh-jauh hari dann memilih anggota yang dinilai mumpuni.
ADVERTISEMENT
Saifi menyampaikan duka cita atas meninggalnya anggota Pagar Nusa Berau. Dia tak mau memberi banyak komentar atas kasus tersebut.
"Kalau masalah itu ya Wallahualam. Kita pun menghormati hukum, untuk kejadian kaya gitu terus terang dari pusat kita turut berduka sedalam-dalamnya," tuturnya.
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bela diri Pagar Nusa (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Dia berpesan kepada semua anggota Pagar Nusa di Indonesia untuk tetap menjaga niatnya dalam menuntut ilmu dan selalu rendah hati.
"Pesan saya tetap tawadu sama guru, yang penting tidak takabur soalnya yang kuasa Tuhan atas diri kita," kata Saifi.