Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Riuh Pembukaan Debat Pilgub Jateng, Teriakan Mulyono Menggema
10 November 2024 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dua paslon dalam Pilgub Jateng 2024 urut 01 Andika Perkasa - Hendrar Prihadi dan nomor urut 02 Ahmad Luthfi - Taj Yasin mengawali debat kedua dengan menyampaikan visi misinya.
ADVERTISEMENT
Ahmad Luthfi mengawali pidatonya dengan memamerkan sepatu dan kemeja batik yang dibelinya dari UMKM. Kedua benda itu dipakai dalam debat kali ini.
"Saat ini saya memakai baju batik yang dibuat oleh Markonah asal Salatiga, sepatu saya buatan Demak. Ini adalah salah satu bentuk kami Ngopeni UMKM. Ngopeni-Ngelakoni adalah komitmen untuk mewujudkan visi kami Jawa Tengah Maju dan Berkelanjutan," ujar Luthfi, Minggu (10/11).
Luthfi juga menyampaikan tentang pentingnya pemerintah berkelanjutan. Luthfi mengaku siap meneruskan karya yang sudah dibuat oleh mantan Gubernur Jawa Tengah, Presiden RI-7 Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
"Kami akan melanjutkan prestasi Bapak Bibit Waluyo, Bapak Ganjar Pranowo, nguri-nguri warisan Bapak Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto," ucap Luthfi.
ADVERTISEMENT
Mendengar nama Jokowi dan Presiden Prabowo disebut, pendukung Andika - Hendi sontak berteriak. Mereka meneriaki nama Mulyono saat Luthfi berbicara.
Mulyono adalah nama pertama yang diberikan kepada Jokowi oleh orang tuanya. Karena sering sakit, namanya diganti menjadi Joko Widodo.
Ada juga yang berteriak:
"Ra Wani Deweek (tidak berani sendiri)," teriak pendukung Andika - Hendi.
Sementara itu, Andika mengawali debat dengan menyebut bila Jawa Tengah kini menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di Jawa Tengah.
"Hari ini Jateng telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di Indonesia. Demikian juga dilihat dari indeks daya saing menempati rangking 2 terbaik di nasional. Kemudian, dilihat dari indeks ketahanan pangan selama 5 tahun telah menunjukkan tren positif," imbuh Andika.
ADVERTISEMENT
Andika menilai, prestasi itu tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang pesat mulai dari jalur darat, laut dan udara.
"Ini menunjukkan keberhasilan pembangunan infrastruktur kita dan pembangunan jalan yang memberikan konektivitas," sebut eks panglima TNI.
Namun, lanjut dia di balik megahnya infrastruktur yang ada, ternyata juga ada dampak negatif yakni kerusakan lingkungan dan berdampak dengan iklim.
"Pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan berakibat langsung pada kerusakan lingkungan. Kami berkomitmen menyertakan pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan dengan upaya untuk memitigasi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim," kata Andika.